Suara.com - Penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan mengakui sudah mengantongi ciri-ciri pelaku pembunuh pensiunan TNI AL bernama Hunaedi.
Ciri-ciri pelaku tersebut didapat setelah polisi memeriksa Sopiah, yang merupakan istri korban.
"Ciri-cirinya sudah diberitahu. Kami masih fokus menganalisis. Masih ada sejumlah keterangan yang didalami," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar di Polda Metro Jaya, Senin (9/4/2018).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Sopiah mengakui tak mengenali pelaku yang telah membunuh suaminya. Artinya, pelaku bukan orang dekat korban.
Guna mencocokkan keterangan istri Hunaedi, polisi sedang menganalisis rekaman kamera pengawas yang diambil dari lingkungan rumah korban.
"Ada (rekaman CCTV) yang kami analisis. Kemarin ada satu CCTV," ungkapnya.
Namun, Indra belum mau membeberkan ciri-ciri dari pelaku pembunuhan sadis tersebut. Ia menuturkan, dugaan sementara adalah pelaku hanya satu orang.
Aksi pembunuhan itu berawal ketika Hunaedi sedang mengaji di ruang tengah rumahnya di Kompleks TNI AL, Jalan Kayu Manis, RT 7, RW 6, Nomor 18, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (5/4/2018) petang.
Tiba-tiba, korban mendengar ada suara ketukan pintu yang berasal dari luar rumahnya. Saat korban membukakan pintu, tamu misterius itu langsung menyerang hingga korban tersungkur di lantai.
Baca Juga: Puisi Sukmawati, Mabes Polri Ingin Minta Pendapat Ulama
Sopiah sempat melihat suaminya bergumul dengan pelaku sebelum melarikan diri.
Hunaedi meregang nyawa karena mengalami dua luka tusuk di bagian dada kiri dan satu luka di lengan kiri.
Sejauh ini, pelaku dan motif pembunuhan yang menimpa Hunaedi masih belum terungkap.
Berita Terkait
-
Polisi: Foto dan Video Pembunuh Hunaedi Sudah Ditangkap, Hoaks
-
Polisi Duga Ada yang Bantu Pelaku Misterius Bunuh Pensiunan TNI
-
Polisi Duga Pembunuhan Pensiunan TNI AL di Cilandak Terencana
-
Dibunuh saat Baca Alquran, Karangan Bunga Penuhi Rumah Hunaedi
-
Polisi Identifikasi Pembunuh Hunaedi, Belum Pasti Perampokan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu