Suara.com - Sejumlah karangan bunga ucapan belasungkawa dari kerabat memenuhi area depan rumah Hunaedi, kakek berusia 71 tahun yang tewas terbunuh di dalam rumahnya, Kompleks TNI AL Jalan Karang Tengah Raya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (5/4) malam.
Keluarga dan kerabat pensiunan TNI Angkatan Laut itu juga tampak berdatangan ke rumah tetangga Hunaedi, yang dijadikan rumah duka serta tempat tinggal sementara istri almarhum, Sopiah, Jumat (6/4/2018).
Sampai Jumat siang pukul 13.00 WIB, belum tampak aparat kepolisian yang berjaga-jaga ataupun melanjutkan olah tempat kejadian perkara untuk keperluan penyelidikan.
Sebelumnya, jenazah almarhum telah dimakamkan di TPU Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan pada Jumat pagi.
Almarhum yang dikenal sebagai sosok yang ramah oleh para kerabatnya tersebut, meninggalkan seorang istri dan 4 orang anak.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar mengatakan, penyidik telah meminta sejumlah keterangan saksi untuk mengidentifikasi pelaku pembunuhan Hunaedi.
"Ada yang teridentifikasi (pelaku), tapi kami akan kecilkan lagi," kata Indra.
Indra menuturkan, belum dapat menyimpulkan kasus tersebut adalah perampokan disertai pembunuhan. Sebab, polisi belum menemukan adanya barang-barang yang hilang setelah mengolah TKP.
Indra menyebut terus melakulan pendalaman dengan mencari barang bukti dan petunjuk yang mengarah ke pelaku.
Baca Juga: Lawan Mitra Kukar, Oh Inkyun Siap Ubah Gaya Bermainnya
"Sementara ini kami akan pendalaman membuat terang pelaku. Kami akan kejar ya," kata Indra.
Aksi pembunuhan, berawal ketika Hunaedi sedang mengaji di ruang tengah rumahnya di Komplek TNI AL.
Tiba-tiba, korban mendengar ada suara ketukan pintu yang berasal dari luar rumahnya. Saat korban membukakan pintu, tamu misterius itu langsung menyerang hingga korban tersungkur di lantai.
Sopiah sempat melihat suaminya bergumul pembunuh, sebelum pelaku melarikan diri.
Hunaedi meregang nyawa karena mengalami dua luka tusuk di bagian dada kiri dan satu luka di lengan kiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu