Suara.com - Sebanyak 1.600 tentara dan polisi Papua akan berjaga mengamankan kedatangan Presiden Joko Widodo ke Papua, 11-12 April 2018 besok. Jumlah pasukan yang dikerahkan diakui sangat banyak.
"Pengamanan dilakukan secara persuasif dan aparat keamanan yang kami kerahkan memang sangat banyak," kata Danrem 172/Praja Wira Yakhti, Kolonel Inf Binsar Sianipar di Jayapura, Selasa (10/4/2018).
Binsar menegaskan secara keseluruhan situasi keamanan di wilayah hukum Korem 172/PWY aman dan terkendali. Meski begitu personel TNI/Polri yang tergabung dalam pengamanan harus selalu memantau dinamika perubahan di lapangan hingga akhir kunjungan presiden.
"Untuk alat komunikasi, senjata serta perlengkapan sudah disiapkan dalam mendukung kelancaran kunjungan kerja Presiden Jokowi di Jayapura," bebernya.
Terkait rencana adanya aksi demonstrasi menyambut kedatangan presiden di Kota Jayapura, dia berharap Polres Kota Jayapura berkoodrinasi dengan kordinator lapangan (korlap) demo.
Presiden Jokowi dijadwalkan tiba Rabu (11/4/2018) sore. Selama berada di Jayapura, Jokowi akan menyerahkan sertifikat tanah kepada warga yang dipusatkan kantor bupati Sentani di Kabupaten Jayapura.
Selain itu Jokowi akan meninjau pasar mama-mama Papua yang berlokasi di jalan Percetakan, Kota Jayapura. Kemudian keesokan harinya presiden yang didampingi sejumlah menteri meninjau jembatan Holtekam.
Presiden Jokowi juga dijadwalkan berkunjung ke Timika dan lanjut ke Asmat. Selama di Asmat, Presiden akan meninjau sejumlah infrastruktur di antaranya pembangunan sumur bor untuk air bersih, pasar induk, pembangunan RSUD dan proyek pembangunan penampungan air hujan serta lokasi pembangunan jembatan gantung dan jalan beton. (Lidya Salmah)
Baca Juga: Kemasan Makanan Ternyata Lebih Pengaruhi Orang untuk Beli
Berita Terkait
-
Mendagri Minta Soedarmo Dorong Masyarakat Aktif di Pilkada Papua
-
Siapa 'Partai Biru' yang Akan Dukung Jokowi di Pilpres 2019?
-
Fadli Zon Kritik Aksi Motor Chopper Jokowi, Serba Dipaksakan
-
Presiden Jokowi Tinjau PKT Irigasi Kecil di Pelabuhan Ratu
-
Jokowi Kesal Ada Kaus Bertuliskan '2019 Ganti Presiden'
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'