Suara.com - Presiden Joko Widodo dinilai harus membuat program khusus untuk memberdayakan potensi besar yang dimiliki generasi milenial. Sebab, sebagai generasi dengan populasi terbesar saat ini, milenial diprediksi akan menjadi tonggak masa depan Indonesia.
Menurut Direktur Eksekutif Perkumpulan Prakarsa Ah Maftuchan, pemerintah jangan hanya menjejali generasi milenial ke sektor digital. Sebagai generasi modern, para milenial juga harus mampu mengisi sektor-sektor lain di pemerintahan.
"Tak semua milenial concern dengan TI (Teknologi Informasi), ada hal-hal lain juga. Artinya pemerintah harus juga merangkul milenial di bidang-bidang lain seperti kebudayaan, pertanian sosial dan sebagainya. TI bisa digunakan sebagai alat dalam menjalankannya," kata Ah Maftuchan disela diskusi bertema ‘GENERASI MILENIAL: Posisi, partisipasi & kontribusi dalam agenda pembangunan ala nawacita’ di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta pada Kamis (12/4/2018).
Lebih lanjut, Maftuchan mengatakan, program-program yang dicanangkan Presiden Jokowi seperti Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) harus difokuskan untuk generasi milenial.
"Secara kelembagaan seperti Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) dan Kemenpora (Kementrian Pemuda dan Olahraga) harus mengurusi generasi yang memang benar- milenial. Mungkin Presiden (Joko Widodo) bisa membuat komisi khusus yang menangani milenial karena ini menang urgent," kata Maftuchan.
Sejalan dengan itu, Deputi V Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Ari Juliano mengungkapkan bahwa Bekraf memang dijadikan wadah bagi para kaum milenial mengembangkan potensinya, khususnya dibidang ekonomi.
"Kita bangun ekosistem supaya para pelaku ini bisa tumbuh subur. Ekonomi kreatif itu 70 persen didominasi generasi milenial. Artinya setiap kegiatan yang kami lakukan semua langsung ke generasi milenial," kata Ari Juliano.
Berita Terkait
-
Nawacita Jokowi Dinilai Belum Libatkan Generasi Milenial
-
Kemenkeu Klaim Pengelolaan Utang Era Jokowi Mirip Cara Uni Eropa
-
Pemuda yang Telanjang Dada Kejar Jokowi, Sambangi Istana Presiden
-
Dukung Jokowi, Golkar Tak Akan Geser ke Prabowo di Pilpres 2019
-
PDIP Senang Prabowo Mau Kembali Bertarung Lawan Jokowi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional