Suara.com - Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta mengajak operator existing (penyedia angkutan umum) dan PT. Tansjakarta untuk sama-sama merumuskan jarak tempuh ideal bagi trayek OK Otrip.
Belum adanya kesepakatan mengenai jarak tempuh dengan PT. Transjakarta, selaku pengelola OK Otrip, dinilai menjadi penyebab utama program unggulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tak banyak diminati OE.
Hingga kini, dari 11 operator existing yang beroperasi di kawasan DKI Jakarta, baru ada dua operator yang bersedia bergabung dengan OK Otrip, yakni Koperasi Budi Luhur dan Koperasi Wahana Kalpika.
Pihak OK Otrip sendiri menginginkan minimal jarak tempuh angkutan umum disatu trayek adalah 195 kilometer (km).
Namun, operator existing tak bisa menyanggupinya. Mereka meminta pengurangan jarak tempuh yaitu hanya 130 km saja.
"Sebenarnya tidak berbenturan ya di sini, hanya ada perbedaan kilometer tempuh. Karena kilometer tempuh inilah yang akan berpengaruh dengan nilai rupiah per kilometer nantinya," kata Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andri Yansyah di Gedung ITDP Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/4/2018).
Untuk itu, Dishub DKI Jakarta bersama PT Transjakarta merangkul operator existing untuk bersama-sama melakukan survei guna mencari kesepakatan mengenai jarak tempuh ideal bagi trayek OK Otrip.
"Jalan keluarnya sudah kita lakukan. Kemarin selama satu minggu sudah kita lakukan survei bersama ya, operator existing, TJ (PT. Transjakarta) dan Dinas Perhubungan (DKI Jakarta), sebenarnya berapa sih waktu tempuh untuk trayek itu? Jadi biar fair supaya kilometer tempuh ini bisa ditetapkan secara bersama-sama," jelas Andri.
Baca Juga: Dishub DKI akan Tambah Plang Stop di Rute OK Otrip
Berita Terkait
-
Subsidi Menyusut, Biaya Naik: Ini Alasan Transjakarta Wacanakan Tarif Baru
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
-
Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Mahasiswa Musafir Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga: Kemenag Murka, Minta Pelaku Dihukum Berat
-
KPK Bongkar Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, Proyek Dinas PUPR Dipalak Sekian Persen
-
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Hari Ini, Daerah Anda Termasuk yang Waspada? Cek di Sini!
-
Kabar Gembira! Utang BPJS 23 Juta Orang Bakal Lunas, Cak Imin Umumkan Pemutihan Iuran di 2025
-
'Keramat', Nasib Sahroni hingga Uya Kuya Ditentukan di Sidang MKD Hari Ini, Bakal Dipecat?
-
MKD Gelar Sidang Putusan Anggota DPR Nonaktif Hari Ini, Uya Kuya Hingga Ahmad Sahroni Hadir
-
Identitas 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Diumumkan Besok, Polda Undang Keluarga Reno, Ada Apa?
-
Berdayakan UMKM dan Keuangan Inklusif Desa, BNI Raih Outstanding Contribution to Empowering MSMEs
-
Heboh Pria Cepak di Tanah Abang Tabrakan Diri ke Mobil, Aksinya Diolok-olok: Akting Kurang Natural
-
Dibiayai Rakyat Sampai Masuk Lubang Kubur, Menhan Minta Prajurit TNI Hormati dan Lindungi Rakyat