Suara.com - Kementerian Perhubungan sedang mengkaji pembatasan kendaraan pribadi pada arus mudik dan balik Lebaran 2018 di sepanjang ruas tol Jakarta-Cikampek.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi usai Rapat Koordinasi Persiapan Angkutan Lebaran 2018 di Kemenhub, Jakarta, Jumat (13/4/2018), mengatakan pembatasan tersebut berupa pengalihan ke jalur arteri.
Mengenai manajemen jalan tol, ada rencana dengan Polri dan Jasa Marga membuat pembatasan. "Kendaraan pribadi sebagian dialihkan ke jalan arteri biasa," katanya.
Budi menjelaskan rencana pembatasan karena di sepanjang ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek terdapat sejumlah pembangunan, sehingga menyebabkan hambatan (bottleneck).
"Selama ini 'kan hanya `contra flow' Jakarta-Bekasi-Cawang-Cikampek, tapi untuk finalisasi metodenya seperti apa, akan dirapatkan secara khusus," katanya.
Dia mengatakan, rencana pembatasan tersebut hanya di ruas Tol Jakarta-Cikampek, tidak di ruas tol lainnya.
Budi menyebutkan dua alternatif cara lain, di antaranya melalui ganjil genap atau metode lawan arus tapi dengan jalur yang panjang atau berdasarkan jam padat.
"Bisa dengan pola ganjil genap bisa juga dengan pola jam. Bisa juga mungkin pada saat arus mudik dari Jakarta `contra flow' tapi panjang Jakarta sampai Cikampek. Cuma kalau bahaya atau tidak itu buat kajiannya dulu," katanya.
Dia mengatakan masih akan dikaji dengan pemangku kepentingan terkait rencana pembatasan tersebut dan diharapkan Mei sudah diputuskan hasilnya.
"Tapi untuk finalisasi metodenya seperti apa akan dirapatkan secara khusus. Mudah-mudahan sebelum Mei sudah punya polanya, sehingga bisa kita sampaikan kepada masyarakat untuk persiapan," katanya.
Sementara itu, untuk arus balik, lanjut dia, akan dilakukan untuk jam-jam tertentu saat puncaknya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Pengeluaran Ongkos Transportasi Warga Bekasi dan Depok Paling Mahal di Dunia
-
Gema 'Tangkap Sudewo!' Nyaring di Gedung KPK Pagi Ini
-
Kericuhan Warnai FGD Kemenhub saat Bahas Kebijakan untuk Ojol, Ada Apa?
-
Misteri 300 'Penumpang Siluman' di KM Barcelona yang Terbakar, DPR: Ini Harus Diinvestigasi!
-
Aksi 217 Pecah! Ojol Demo Lebih Besar dari Sebelumnya, Ini Tuntutan Mereka
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
Di Bawah Presiden Baru, Suriah Ingin Belajar Islam Moderat dan Pancasila dari Indonesia
-
Prediksi FAO: Produksi Beras RI Terbesar Kedua di Dunia, Siapa Nomor Satu?
-
Biaya Sewa Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Pramono Anung Janji Tak Ada Penggusuran!
-
Swasembada Pangan! Mentan: InsyaAllah Tak Impor Beras Lagi, Mudah-mudahan Tak Ada Iklim Ekstrem
-
Indonesia Jadi Prioritas! Makau Gelar Promosi Besar-besaran di Jakarta
-
Cak Imin Bentuk Satgas Audit dan Rehabilitasi Gedung Pesantren Rawan Ambruk
-
Semarang Siap Jadi Percontohan, TPA Jatibarang Bakal Ubah Sampah Jadi Energi Listrik
-
Ragunan Buka hingga Malam Hari, Pramono Anung: Silakan Pacaran Baik-Baik
-
Skandal Robot Trading Fahrenheit: Usai Kajari Jakbar Dicopot, Kejagung Buka Peluang Pemecatan
-
Pengacara Nadiem: Tak Ada Pertanyaan Kerugian Negara di BAP, Penetapan Tersangka Cacat Hukum