Suara.com - Sebanyak 46,37 persen dari total 1.200 responden jajak pendapat Media Survei Nasional, tidak menginginkan Joko Widodo kembali menjadi presiden melalui Pilpres 2019.
Direktur Riset Median Sudato menuturkan, dari 1.200 responden yang memunyai hak pilih pada Pilpres 2019 menginginkan sosok lain terpilih menjadi presiden ketimbang Jokowi.
Sebabnya, mereka menilai kinerja rezim Jokowi yang berkuasa sejak tahun 204 belum baik meski unggul dalam pembangunan infrastruktur.
"Kinerja ekonomi belum membaik sampai April 2018. Kenaikan listrik, harga sembilan bahan kebutuhan pokok yang mahal, susah mencari pekerjaan, ekonomi sulit. Itu paling susah bagi Jokowi," kata Sudarto dalam rilis hasil surveinya di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (16/4/2018).
Namun, presentase masyarakat yang ingin Jokowi terpilih tidak terpaut jauh dari angka tersebut. Dari 1.200 responden, 45,22 persen di antaranya tetap menginginkan Jokowi menang pada pilpres tahun depan. Sementara 8,41 persen sisanya tak menjawab.
Prabowo Turun
Ketika persentase responden yang tak mau Jokowi kembali presiden cenderung tinggi, tingkat keterpilihan Prabowo Subianto—yang disebut pesaing ketat Jokowi—justru menurun.
Berdasarkan jajak pendapat Median, persentase elektabilitas Prabowo yang sudah berikrar menjadi calon presiden pada Pilpres 2019 itu menurun 1,2 persen.
Sudarto menuturkan, persentase itu didapat dalam survei yang digelar sebelum Partai Gerindra memberikan mandat kepada Prabowo sebagai bakal capres.
Baca Juga: Dikabarkan Telah Kontrak Tuchel, Presiden PSG Angkat Bicara
"Kami melakukan survei itu sejak sebelum Gerindra memberikan mandat kepada Prabowo. Jadi, dalam 2 bulan terakhir, persentase elektabilitas Prabowo justru menurun. Tak ada peningkatan setelah dirinya diberi mandat,” kata Sudarto.
Pada Februari 2018, persentase elektabilitas Prabowo masih sebesar 21,2 persen. Sementara pada bulan April, menurun 1,2 persen menjadi 20,4 persen berdasarkan pilihan 1.200 responden acak lembaga tersebut.
Sudarto menjelaskan, grafik menurun persentase elektabilitas Prabowo itu disebabkan citra sang tokoh sudah berbeda.
“Responden menilai sosok Prabowo kekinian sudah berbeda dari personya saat mengikuti Pilpres 2009 sebagai calon wakil presiden maupun sebagai capres pada 2014,” tuturnya.
Dalam dua periode kontestasi politik tersebut, Prabowo disebut memunyai citra pemimpin tenang dan bijaksana. Tapi kekinian, responden menilai citra itu tak lagi ada.
"Sebab, belakangan ini, pernyataan dan semangat itu diluapkan terbuka. Pembacaan Pak Prabowo yang akhir ini tempramental berapi-api," katanya.
Berita Terkait
-
Makin Berapi-api, Elektabilitas Prabowo Subianto Justru Turun
-
Survei Median Merilis 5 Cawapres Jokowi yang Diidamkan Publik
-
Jika Koalisi dengan Prabowo, PKS Syaratkan Dapat Kursi Cawapres
-
Netizen Jawab Usul Fadli Zon Agar Jokowi Ikut Telanjang Dada
-
Pakar: Kalau Ingin Menang, Jokowi Harus Ambil Anies Jadi Cawapres
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!