Suara.com - Pakar Ekonomi dan Politik Pancasila Nusantara Center, Yudhie Haryono menyarankan Presiden Joko Widodo memilih Anies Baswedan sebagai pasangannya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Yudhie melihat ajang Pilpres 2019 hampir mirip dengan Pilkada DKI Jakarta 2017.
Yudhie melihat potensi Anies meraih suara dalam Pilpres 2019 sangat besar. Karena itu ia memilih Gubernur DKI Jakarta tersebut maju sebagai cawapres untuk Jokowi.
"Kalau ingin menang, Jokowi harus mengambil Anies sebagai cawapres, 100 persen menang," ujarnya saat ditemui di Gedung Nusantara V DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (13/4/2018).
Jika melihat dalam konteks Pilkada yang lalu, Yudhie merasa Jokowi tidak mampu menyaingi kekuatan Anies. Ia malah berpikir Anies pantas maju sebagai lawan Jokowi disamping nama-nama lain seperti Prabowo Subianto.
"Karena Pilpres ini adalah pengulangan dari Pilkada DKI, jelas sekali Pak Jokowi kalah. Jika itu didesain ulang dalam Pilpres, kemungkinan beliau mengalahkannya" katanya.
Sebelumnya, nama Anies belakangan disebut-sebut sebagai sosok potensial mendampingi Prabowo dalam Pilpres 2019 mendatang. Hal itu salah satunya disampaikan Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria.
Menurut dia, di internal Partai Gerindra, terdapat kelompok yang menginginkan agar Prabowo menggandeng mantan rektor Universitas Paramadina itu dalam Pilpres 2019 mendatang.
"Pak Anies punya peluang yang besar. Tentu dia sudah tidak diragukan lagi kepiawaiannya, keserdasannya, elektabilitasnya. Tapi kita belum bisa memutuskan," kata Riza.
Baca Juga: Jokowi Minta Remaja Indonesia Jauhi Narkoba dan Kekerasan
Meski begitu, hingga kini Anies belum mau menanggapi perihal kabar tersebut. Ia seakan tutup mulut ketika disinggung awak media mengenai mengenai informasi dirinya merupakan sosok potensial sebagai cawapres untuk Prabowo.
Bahkan, saat menghadiri acara Rakornas Partai Gerindra, Rabu (11/4/2018) lalu, Anies justru berkelakar saat kembali ditanyakan mengenai informasi tersebut.
Tag
Berita Terkait
-
KUHAP Baru Disahkan, Ahli Peringatkan 'Kekacauan Hukum' Januari 2026: 25 Aturan Pelaksana Belum Siap
-
KUHAP Disahkan, Masyarakat Sipil Desak Prabowo Terbitkan Perppu Pembatalan
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Beda dari Tahun-Tahun Sebelumnya, Reuni Akbar 212 Bakal Digelar Usai Magrib
-
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Blitar, BMKG Ungkap Penyebabnya
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak