Suara.com - Kokohnya pertahanan udara militer Suriah mengejutkan banyak pihak. Sebab, sistem pertahanan udara mereka mampu menahan rudal-rudal yang diluncurkan Amerika Serikat pada Jumat (13/4) pekan lalu.
Dalam serangan agresi itu, AS bersama Inggris dan Prancis meluncurkan ratusan rudal ke sejumlah titik yang mereka klaim sebagai gudang senjata kimia Suriah.
Namun, 71 rudal milik para agresor mampu ditangkis oleh sistem perlindungan udara Suriah, sehingga tak mampu menghancurkan gedung-gedung dan membunuh rakyat mereka.
Hal itu disebut sebagai kesuksesan Suriah,dan menjadi kegagalan AS dan sekutu-sekutunya melancarkan perang tanpa alasan yang jelas.
Bahkan, Bouthaina Shaaban, penasihat politik Presiden Suriah Bashar Al Asaad, mencemooh kekuatan militer AS, Inggris, dan Prancis.
"Ini membuktikan bahwa militer Suriah terbilang cerdas. Sebaliknya, serangan agresi itu menunjukkan kebodohan AS dan sekutu-sekutunya. Maaf Trump, rudal-rudal anda bodoh dan tak akurat," tutur Shaaban seperti dilansir laman berita milik Hizbullah Lebanon, Al Mayadeen, Selasa (17/4/2018).
Ia menuturkan, rudal-rudal yang dilepaskan AS justru membuat takut warga sekutu negeri Pakde Sam itu sendiri, yakni Israel.
Sementara rakyat Suriah jutru tampil berani, keluar dari rumah-rumah mereka melihat rudal-rudal AS beterbangan di atas langit.
"Jumat Subuh itu, rakyat kami beramai-ramai keluar rumah. Kami tak berlari ke bunker, tapi berdiri di atap-atap menyaksikan rudal-rudal AS. Sementara warga ISrael dilaporkan justru berlari ke bunker karena ketakutan," tegasnya.
Baca Juga: Muhammadiyah Tolak Masjid Jadi Tempat Menyebarkan Kebencian
Shaaban lantas menepis klaim Menteri Pertahanan AS Jim Mattis, yang mengatakan serangan itu telah meluluh lantakkan banyak instalasi senjata kimia Suriah.
"Mereka dan dunia perlu mengetahui, gedung-gedung yang runtuh akibat rudal AS adalah pusat-pusat penelitian sains kami. Lembaga-lembaga pengetahuan yang meningkatkan kemampuan pemuda mahasiswa kami. Tak ada senjata kimia di Suriah," tuturnya.
“Trump menghancurkan institusi-institusi ini, yang tidak memiliki koneksi untuk memproduksi senjata apa pun. Ini adalah kebohongan perang tentang senjata kimia yang diciptakan Trump.”
Shaaban menjelaskan, satu-satunya keberhasilan serangan AS, Inggris, dan Prancis adalah meningkatkan gairah perlawanan rakyat Suriah terhadap Barat.
"Kami semakin menggebu-gebu untuk melawan penjajahan. Serangan itu adalah awal dari keruntuhan imperium mereka sendiri. Kami, bersama rakyat anti-penjajahan lain di dunia, bertekat menggantikan mereka dengan tata dunia yang manusiawi," tukasnya.
Berita Terkait
-
Kecam Serangan AS ke Suriah, Muhammadiyah Minta Indonesia Gerak
-
ISIS Kalah, Amerika Serikat Tetap Tak Mau Angkat Kaki dari Suriah
-
Foto Ini Ungkap Kebohongan AS soal Suriah Punya Senjata Kimia
-
Hizbullah: Perang Agresi AS dan Sekutunya ke Suriah Gagal
-
Terungkap Gambar Kehancuran Suriah Pascaserangan Udara
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Status Firli Bahuri Jadi 'Senjata', Keyakinan Roy Suryo Cs Tak Ditahan di Kasus Ijazah Jokowi
-
Polda Metro Jaya Jamin Profesionalisme, Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Tak Ditahan Usai Diperiksa 9 Jam
-
BPJS Ketenagakerjaan Gelar Diskusi Panel: Perkuat Transparansi Pengelolaan Dana Jaminan Sosial
-
Prabowo Dengar, Alasan Kader Gerindra Menjerit Tolak Budi Arie
-
Yusril Beberkan Rencana 'Pemutihan' Nama Baik Napi, Ini Beda Rehabilitasi dan Hapus Pidana
-
Transjakarta Belum Bisa PHK Karyawan Terduga Pelaku Pelecehan, Tunggu Bukti Baru
-
Geledah Dinas Pendidikan Riau, KPK Cari Jejak Bukti Korupsi di Balik Kasus Pemerasan Gubernur
-
5 Fakta Mahasiswi Universitas Unpak Bogor: Surat Pilu Ditemukan, 'Maaf Ayah, Ibu, Mental Ira Hancur'
-
"Ira Cape, Ira Nyerah," Isi Surat Mahasiswi Unpak yang Jatuh dari Lantai 3 Gegerkan Bogor
-
Usai Protes Pedagang dan Mediasi Gubernur DKI, Tarif Kios Pasar Pramuka Resmi Diturunkan