Suara.com - Polres Banyuasin berhasil membongkar aktivitas pembuatan makanan jenis tahu yang diduga mengandung formalin atau cairan pengawet mayat.
Dalam gelar kasus yang dilakukan di Mapolres Banyuasin, Kamis (19/4/2018), tahu tersebut diketahui telah beredar luas di sejumlah pasar, termasuk Pasar Pangkalan Balai, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Kapolres Banyuasin Ajun Komisaris Besar Yudhi SM Pinem menyatakan, pihaknya melakukan penangkapan terhadap pelaku MA (64) di Kelurahan Seterio Kecamatan Banyuasin III.
Selama menjalankan usaha yang dilakoni pelaku sejak 2011 ini, MA merendam kacang kedelai selama 3 jam lalu di giling di mesin penggilingan.
Setelah halus dimasak di kuali besar, tahu itu dimasukkan ke dalam tong besar yang sudah disiapkan kemudian dimasukkan pengental tahu sebanyak satu gelas plastik.
Sesudah bahan mengental dicetak dan dipotong sesuai dengan ukuran pasaran, pelaku menyiapkan tong yang berisikan air lebih kurang 60-70 liter yang telah dicampur formalin berukuran lima sendok makan.
"Tahu itu direndam cairan formalin selama 12 jam atau semalaman. Tahu itu dijual Rp300 per biji dan dijual kembali oleh pedagang di pasar dengan harga Rp 800-1.000 per biji, " tegas Kapolres.
MA Bin Dalail (46), warga Lubuk Keranji Rt 27 Rw 07 Kelurahan Seterio mengaku, menggunakan formalin agar tahu tetap awet dan tidak muda basi serta asam. "Baru tahun ini saya menggunakan itu (formalin)," katanya.
Tahu berformalin ini, kata MA, dijual di Pasar Pangkalan Balai terutama setiap Kamis dengan jumlah 3.000 buah.
Baca Juga: Bertandang ke Teladan, Perseru Bertekad Curi Poin dari PSMS
"Saya tidak tahu jika penggunaan formalin ini dilarang. Formalin ini, saya beli dari teman yang ada di Serong Talang Kelapa," pungkasnya. [Andhiko Tungga Alam]
Berita Terkait
-
Diduga Dirampok, Herwin Tewas Bersimbah Darah dan Mulut Dilakban
-
Tewas dengan Mulut Dilakban, Mayat Ini Diduga Korban Pembunuhan
-
Antar 2 Kg Sabu Dikasih Ongkos Rp25 Juta, Tapi Ini Risikonya
-
BI Temukan 472 Lembar Uang Palsu Beredar di Sumatera Selatan
-
Ngemplang Pajak, Ada Perusahaan Sembunyikan Alat Berat
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Solidaritas Komunitas Kripto, Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir di Bali
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif