Suara.com - Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif menyatakan bahwa Presidium Alumni 212 bukan lagi menjadi wadah bagi para alumni 212. Hal tersebut mengacu pada dugaan adanya perpecahan di lingkaran alumni 212.
Pasalnya, Slamet mengherankan saat ini masih ada pihak yang mengatasnamakan Presidium 212 padahal nama tersebut sudah dibubarkan sesuai dengan keputusan Musyawarah Nasional (Munas) 212 di Cisarua, Bogor pada 25-27 Januari 2018 lalu.
"Jadi saya tidak mengerti kenapa masih ada presidium karena orang yang menamakan presidium orang yang hadir juga di munas dan menyepakati hasil munas," kata Slamet saat ditemui di Tebet, Jakarta Selatan pada Rabu (25/4/2018).
Slamet menjelaskan bahwa dalam Munas PA 212 tersebut telah disepakati adanya perubahan nama dari Presidium 212 menjadi Persaudaraan Alumni.
"Salah satu isinya yang menjadi keputusan ada perubahan nama dari presidium 212 menjadi persaudaraan alumni 212 sehingga pasca munas kemarin sepenuhnha sudah tidak ada lagi presidium alumni 212 dengan berbagai pertimbangan," jelasnya.
Untuk diketahui, usai beredarnya foto pertemuan Alumni 212 dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara Bogor pada Minggu (22/4/2018), sebagian alumni yang mengatasnamakan Tim 11 Ulama Alumni 212 menggelar konferensi pers untuk memberikan penjelasan akan hal tersebut pada Rabu (25/4/2018).
Namun, di hari yang sama beredar pula agenda konferensi pers yang mengatasnamakan Presidium Alumni 212. Konferensi pers yang digelar di daerah Buncit, Jakarta Selatan tersebut tidak menyampaikan klarifikasi apapun terkait beredarnya foto tersebut.
Untuk diketahui, Alumni 212 ini terlahir dari kelompok pendemo Basuki Tjahaja Purnama saat Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Pendemo dari berbagai ormas keagamaan turun ke jalan pada 2 Desember 2016 menuntut Ahok yang kala itu menjadi calon gubernur DKI Jakarta petahana dipenjara.
Ahok dituduh menistakan agama karena mengutip sebuah surat dalam kitab suci muslim. Akhirnya Ahok pun diputus bersalah. Ahok kalah di Pilkada 2017, Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang menang.
Baca Juga: Alumni 212 Ungkap Kronologi Pertemuan dengan Presiden Jokowi
Sampai kini Ahok dipenjara.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Solidaritas Komunitas Kripto, Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir di Bali
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir