Suara.com - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang tidak menyoal isu Tenaga Kerja Asing (TKA) menyerbu Indonesia dimainkan lawan politik Presiden Joko Widodo jelang Pilpres 2019.
Oesman menjelaskan, isu TKA kemungkinan besar akan terus menjadi perdebatan meski pemerintah dalam hal ini Kementerian Tenaga Kerja sudah menjelaskan kalau TKI Indonesia yang 'menyerbu' negara tetangga.
"Politik demokrasi ya seperti ini. Tapi asal tidak ke arah fitnah. Kalau umpannya dia ke arah bagaimana membangun sistem ke depan yang betul-betul menjadi ukuran-ukuran terukur, terjaga, terkendali, tapi bukan fitnah, itu sah-sah saja," ujar Oesman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (2/5/2018).
Oesman meminta politikus yang memainkan isu TKA tak memberikan data salah pada masyarakat.
Ketua DPD ini menilai isu TKA yang dimainkan untuk 'menyerang' kepemimpinan Jokowi belakangan ini cenderung kearah fitnah karena menggunakan data yang tak akurat.
"Banyak yang mengada-ngada ini, karena zaman politik ya memang begitu. Banyak yang mengada-ngada. Karena kalau nggak begitu, nggak hidup politiknya," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengatakan faktanya bahwa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang menyerbu negara lain.
"Karena memang faktanya (begitu), TKI kita yang menyerbu orang (negara) lain," ujar Hanif di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (25/4/2018).
Hanif menerangkan, tenaga kerja Indonesia di Hong Kong ada sekitar 160 ribu. Sementara tenaga kerja Cina di Indonesia hanya 24 ribu.
Baca Juga: Mediasi, Wiranto: Ketum Hanura Tetap Oesman Sapta
"Kalau 160 sama 24 (ribu) itu, siapa menyerbu siapa? Kalau menggunakan bahasanya Pak Tom (Kepala BKPM), ada 1.000 orang di dalam satu ballroom, kemudian ada 1 orang asing, nah yang 999 orang merasa terancam dengan yang satu orang itu. Apa benar yang kaya gitu? Berarti kan kalau itu nggak benar berarti mungkin saja politis," kata Hanif.
Isu TKA kembali mencuat setelah Presiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA). Perpres itu dinilai oleh sekelompok orang akan memudahkan TKA masuk ke tanah air.
Berita Terkait
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus
-
Terpopuler: Awal Mula Ijazah Jokowi Dituduh Palsu, Artis AK Terseret Isu Perselingkuhan Ridwan Kamil
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh