Suara.com - Presiden Joko Widodo menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pusat dan Daerah tahun 2018 di Hall D-3, JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (14/5/2018).
Saat tiba di tempat acara, Kepala Negara lebih dulu menyalami sejumlah Kepala Desa. Kemudian sebelum menyampaikan kata sambutan, Presiden lebih dulu mengajak hadirin untuk doa bersama terkait aksi teror bom di tiga gereja di Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu (13/5/2018) kemarin.
"Sejenak kita berdoa karena tragedi bom di Surabaya kemarin. Semoga yang meninggal diberikan tempat terbaik di sisinya, dan korban terluka segera sembuh dan kembali ke keluarga. Berdoa dimulai," ujar Jokowi.
Kemudian, Presiden mengingatkan kalau Indonesia merupakan negara yang besar. Saat ini, jumlah penduduk Indonesia sekitar 260 juta. Mereka tersebar di lebih dari 17 ribu pulau dari Sabang sampai Merauke. Selain itu, Indonesia memiliki 714 suku.
"Ini lah anugerah Allah bagi Indonesia, berbeda beragam majemuk tapi tetapi satu dalam bingkai NKRI," kata dia.
Dalam kesempatan ini, Presiden juga mengingatkan pentingnya persatuan menjelang Pilkada serentak 2018 dan Pilpres 2019. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini tidak ingin pemilihan kepala daerah dan Pilpres membuat bangsa Indonesia menjadi 'terbelah'.
"Beda pilihan silakan, ini pesta demokrasi. Beda pilihan presiden juga silakan, nggak apa-apa. Tapi yang harus diingat kita ini saudara sebangsa setanah air," katanya.
Untuk diketahui, teror bom di Surabaya menewaskan 13 orang dan melukai 43 orang. Pelaku ledakan bom bunuh diri diduga dilakukan satu keluarga itu terjadi di Gereja GKI Jalan Diponegoro, Gereja Pantekosta dan Gereja Santa Maria Tak Bercela.
Baca Juga: Runtutan Bom Surabaya, Tas, Jaket Sampai Mobil Diperiksa Ketat
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah