Suara.com - Mapolda Riau diserang gerombolan teroris, persis saat pengkhotbah beken Abdul Somad selesai memberikan ceramah di halaman kantor Gubernur Riau, Rabu (16/5/2018).
Untuk diketahui, jarak antara Mapolda Riau dan kantor kegubernuran setempat hanya terpaut puluhan meter.
Seperti diberitakan Riau Online—jaringan Suara.com, Ustaz Abdul Somad memberikan ceramah menyambut bulan suci Ramadan 1439 Hijriah.
Tepat setelah Ustaz Somad selesai berceramah, terdengar suara tembakan silih berganti di halaman markas Polda Riau.
Kejadian yang menghebohkan ini sempat membuat kondisi Jalan Jenderal Sudirman hening dan memanas.
Mobil ambulans juga beberapa kali hilir mudik keluar masuk dari Polda Riau.
Belakangan diketahui, suara tembakan itu berasal dari pistol aparat kepolisian untuk melumpuhkan serangan teroris.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menjelaskan, empat pelaku teror Mapolda ditembak mati.
Terduga teroris itu menabrakkan sebuah mobil ke gerbang pintu masuk Mapolda.
Baca Juga: Tiga Terduga Teroris Digerebek di Kunciran, Tangerang
"Sebuah mobil yang menerobos ke Mapolda Riau, mobil Avanza bernomor polisi BM 1192 RQ. Pada saat masuk, dihalangi aggota, dan turun dari mobil orang tidak dikenal," kata Setyo.
Setelah mobil tersebut menerobos masuk, empat orang tak dikenal turun dari mobil dan menyerang anggota polisi menggunakan pedang.
Selain empat teroris, korban jiwa dalam insiden tersebut adalah Ipda Auzar, anggota polantas Polda Riau. Dua jurnalis juga menjadi korban luka setelah ditabrak mobil teroris tersebut.
Berita ini kali pertama diterbitkan Riauonline.co.id dengan judul “Usai Tausiah UAS, Letusan Tembakan Terdengar Dari Polda Riau”
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu