Suara.com - Kepala Satuan Petugas (satgas) Pangan Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto meminta kepada satgas pangan di daerah untuk aktif terjun ke pasar-pasar dalam mengantisipasi terjadinya lonjakan harga.
"Jadi, Satgas yang ada di daerah (Polda) untuk melakukan pengawalan dan pengamanan lebih aktif turun ke pasar," kata Setyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (17/5/2018).
Dengan satgas pangan daerah aktif mendatangi pasar-pasar ataupun lokasi penyimpanan bahan pokok seperti telur, beras, daging dan bahan komoditas pangan lainnya, satgas pangan diharapkan dapat memantau langsung stok maupun alur distribusi bahan pokok tersebut.
Hal itu dilakukan untuk meminimalisir adanya pihak-pihak tak bertanggung jawab yang memanfaatkan bulan suci Ramadan untuk mencari keuntungan yang besar.
Maka dari itu, Setyo dengan satgas pangan daerah diminta melakukan penindakan. Namun, bila ditemukan adanya pihak yang memainkan harga bahan pokok, terlebih dahulu ditindak dengan cara pendekatan lunak.
"Ya, kalau kami temui ada pelanggaran, kami lihat pelanggaran sejauh apa. Karena kami tidak ingin terjadi kegaduhan," Kata Setyo.
Setyo menuturkan, Satgas pangan juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Badan Urusan Logistik (Bulog) maupun kementerian.
Menurut Setyo, stok beras yang dikirim oleh Bulog selama bulan Ramadan aman dan mudah didapat oleh masyarakat di pasar-pasar tradisional.
"Saya harapkan tidak, rantai distribusi tidak terlalu panjang," ujar Setyo.
Baca Juga: Ibu Korban Sembako Maut Monas Beberkan Riwayat Penyakit Anaknya
Berita Terkait
-
Intip Harga Pasar Pemain Persib Bandung vs Lion City Sailors, Siapa Lebih Mahal?
-
BPJS Ketenagakerjaan Laksanakan Pasar Budaya K3 di PT Kahatex, Implementasi dari Permenaker
-
Gak Kaleng-kaleng, Intip Fasilitas 12 Pasar di Jakarta yang 2 Tahun Dibangun Pasar Jaya
-
Harga Emas Antam Pecah Rekor Lagi Tembus Lebih dari Rp2,1 Juta, Ini Penyebabnya
-
IHSG Dekati 8.000, Melawan Pelemahan Bursa Asia Jelang Putusan Suku Bunga The Fed
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO