Suara.com - Hingga saat ini, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto belum mengumumkan nama bakal Calon Wakil Presiden yang akan dampingi dirinya pada Pilpres 2019.
Menurut Ketua DPP Partai Gerindra, Desmond J Mahesa, terkait nama Cawapres masih dirahasiakan oleh tiga orang, yakni Prabowo dan Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al Jufri serta Presiden PKS, Sohibul Iman.
"Itu (nama Cawapres) yang hingga hari ini menjadi rahasia tiga orang. Sohibul Iman, Ustad Salim, dan Pak Prabowo," kata Desmond di DPR, Jakarta, Jumat (18/5/2018).
Terkait pernyataan Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani yang mengatakan bahwa sudah ada lima nama yang bakal diseleksi kembali untuk jadi Cawapres Prabowo, kata Desmond itu hanya pernyataan Muzani secara Pribadi.
Namun terkait nama Cawapres sebenarnya, masih dirahasiakan oleh Prabowo dan PKS.
"Ya kalau itu kan Muzani boleh saja lima. Saya bisa bilang tujuh. Itu kan pribadi," ujar Desmond.
"Tapi kalau mau kita jujur melihat ini siapa yang didorong tentunya ada kesepakatan tiga orang. Ustad Salim, Sohibul Iman, Pak Prabowo. Kapan deklarasinya? Kita serahkan ke tiga orang itu," tambah Desmond.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyebut partainya sudah memegang sejumlah nama yang akan menjadi bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
"Persoalan Calon Wakil Presiden ini, kami sedang membicarakan terus dengan Pak Prabowo," kata Muzani.
Baca Juga: Cerita Prabowo Subianto Berjanji Tak Akan Tinggalkan PKS
Setidaknya sudah ada 12 sampai 15 nama yang masuk dalam daftar nama bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo pada Pilpres 2019. Nama tersebut berasal dari berbagai latar belakang profesi.
"Sudah ada nama-nama Cawapres. Barangkali 12 sampai 15 orang dari partai politik dan non parpol. Dari parpol sekitar 7 orang," ujar Muzani.
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
MBG: Niat Baik Tanpa Kontrol? Tragedi Keracunan Ratusan Siswa di Balik Program Makan Bergizi Gratis
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO