Suara.com - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) DKI Jakarta, Tinia Budiati telah merampungkan pemeriksaan sebagai saksi terkait acara pembagian sembako di Monas, Jakarta Pusat yang memakan dua korban jiwa.
Tinia yang diperiksa hingga larut malam itu mengaku dicecar 27 pertanyaan yang berkaitan soal perizinan acara yang digagas Forum Untukmu Indonesia.
"Ada kurang lebih sekitar 27 pertanyaan. Saya diminta keterangan terkait mengenai prosedur perizinan yang terkait kegiatan di Monas, itu aja," kata Tinia di Polda Metro Jaya, Kamis (24/3/2018).
Selama menjalani pemeriksaan hampir 11 jam itu, Tinia diminta penyidik untuk menerangkan tahapan-tahapan. Sehingga Pemprov DKI bisa mengeluarkan izin untuk kegiatan tersebut.
"Ya itu (pertanyaan) terkait prosedur, bagaimana prosedurnya sehingga keluar izin itu," katanya.
Menurutnya, Pemprov DKI sedari awal sudah melarang pihak panitia untuk mengadakan acara pembagian sembako yang berujung menewaskan korban jiwa.
"Sudah tahu makanya dari awal saya larang," ucapnya.
Namun demikian, Tinia tak menerangkan apakah pelarangan itu disampaikan secara lisan atau tertulis. Dia hanya meminta agar awak media menunggu keterangan resmi dari penyidik soal hasil pemeriksaannya dalam kasus tersebut.
"Sekarang ini saja deh kita tunggu hasil pemeriksaan ya," katanya.
Tinia juga tak bisa menjelaskan ketika disinggung mengapa kegiatan itu tetap berjalan apabila Pemprov melarang FUI membagi-bagikan sembako. Dia beralasan nantinya Pemprov DKI akan memberikan bukti kepada polisi bila ada pelarangan pembagian sembako oleh Pemprov DKI.
"Sekarang gini saja deh kita tunggu ini kan cuma sedang dimintakan data-datanya, kita tunggu," katanya.
Sebelumnya, pengacara Ketua FUI Dave Revano Santosa, Henry Indraguna menyebutkan jika Pemprov DKI Jakarta menyetujui perihal pembagian sembako di Monas. Menurutnya, ada tiga kali pertemuan antara panitia dengan Pemprov DKI sebelum acara pembagian sembako digelar di Monas, Sabtu (28/4/2018). Henry menyampaikan jika pertemuan itu membahas soal teknis pembagian sembako.
"Sudah tahu sebelum acara dimulai itu kurang lebih ada 3 kali pertemuan yang bahas itu. Pertemuan terakhir itu semua kadis kumpul dan menanyakan flownya bagaimana kalau orang ambil sembako, itu ditanyakan juga. Tahu sudah jelas tahu," kata Henry di Polda Metro Jaya, Rabu siang.
Terkait pembagian sembako yang menewaskan dua anak di bawah umur, polisi telah meningkatkan status kasus ini dari penyelidikan ke tahap penyidikan. Kini polisi memfokuskan masalah perizinan dan penyebab tewasnya korban ketika mengantre kupon sembako di Monas.
Dua bocah bernama Muhammad Rizki (10) dan Mahase Junaedi (12) meninggal dunia saat ikut mengantre pembagian sembako yang digagas FUI di Monas, Gambir, Jakarta Pusat pada Sabtu (28/4/2018). Kedua bocah itu sempat mendapatkan penanganan medis di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat. Namun, nyawa Rizki dan Junaedi tak tertolong.
Berita Terkait
-
Sandiaga Pastikan Penataan 21 Kampung Libatkan Warga
-
Hore! Warga Bekasi Dapat Duit Kompensasi Bau Sampah Orang Jakarta
-
Dapat UHC-KIS Award, Jakarta Klaim 98 Persen Warganya Dapat KJN
-
Diperiksa Kasus Sembako Maut, Kadisparbud DKI Bungkam
-
FUI Mau Buktikan Pemprov Terlibat di Pembagian Sembako Maut Monas
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Di Hadapan Mahasiswa Unpad, Pramono Anung Tegaskan Pemimpin Tak Boleh Tersulut Emosi
-
Sule Kena Tilang Saat Bawa Double Cabin, Dishub DKI: Sudah Sesuai Prosedur
-
Gibran Disebut Cawapres Prabowo Lagi di 2029, PSI: Pernyataan Jokowi Powerfull
-
Tangis Nanik Deyang Minta Maaf soal Kasus Keracunan MBG Tuai Pro Kontra
-
PBNU Desak Penetapan Tersangka Korupsi Kuota Haji, KPK Sebut Pemeriksaan Masih Intensif
-
Apa Itu Cassandra Paradox? Bikin Rocky Gerung Walkout dari Talkshow dengan Relawan Jokowi
-
Isyana Bagoes Oka Dikabarkan Jadi Wakil Ketua Umum PSI, Kaesang Siap Umumkan
-
SMAN 62 Pastikan Farhan Masih Berstatus Siswa Aktif Meski Ditahan Polisi
-
Kementerian BUMN Bakal Tinggal Kenangan, Ingat Lagi Sejarahnya Sebelum Dihapus
-
Minta KPK Segera Tetapkan Tersangka Kasus Haji, Awan PBNU: Jangan Digoreng Ngalor Ngidul