Suara.com - Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra menyarankan universitas-universitas di Indonesia harus mengadakan pendidikan kilat guna mengurangi paham radikalisme di lingkungan kampus.
Azyumardi mengatakan harus ada keselarasan diantara nilai keislaman dan kebangsaan karena masih banyak yang tidak bisa menjalankan keduanya secara bersamaan.
"Karena masih banyak yang mempertentangkan keimanan, keagamaan dan ke-Indonesiaan," kata Azyumardi di acara diskusi bertajuk 'Peran Pemerintah dalam Penanggulangan Ekstremisme / Terorisme' di Hotel Cemara, Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (25/4/2018).
"Saya kira guru dan dosen, khususnya bidang ilmu alam. Banyak dosen atau gurunya berpaham radikal. Kita lihat dalam kasus bom bunuh diri itu banyak sekali kecurigaan bahwa itu rekayasa. Dan di kalangan dosen umum terkenal menganggap rekayasa dari pemerintah," ujar Azyumardi.
Lebih lanjut, Azyumardi menyebut para pendidik tersebut tidak pernah mendapatkan pendidikan soal kebangsaan.
"Paling tidak, mereka menerima saat pendidikan pra-jabatan PNS. Setelah itu berpuluh tahun tidak lagi dapat materi soal Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika mengenai NKRI. Makanya sebagian dari mereka terpapar paham paham praktis transnasional yang radikal," ketusnya.
Oleh karena itu, ia terus mendorong Kemenristek Dikti, Kemdikbud dan Kemenag untuk menfasilitasi keperluan tersebut. Sebelumnya, Azyumardi mengaku sudah meminta kepada tiga kementerian tersebut, akan tetapi belum ada respon sama sekali.
"Makanya, untuk pendidikan, tiga kementerian itu bertanggungjawab. Saya sudah usulkan berkali-kali namun belum direalisasikan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Fenomena Bubble Kampus! Saat Eksklusivitas Prodi Mencekik Jaringan dan Ide
-
Takut Dinyinyiri Saat Lulus, Gilang Dirga Gencar Pamer Kegiatan Kuliah
-
Tinggi Gula, Mendagri Tito Ajak Masyarakat Tinggalkan Konsumsi Beras: Saya Sudah Lakukan
-
Stop Barter Kuno! Permen Bukan Mata Uang Wahai Para Tukang Fotokopi
-
Dua Sisi Mata Uang Asmara Kampus: Antara Support System dan Pembatal Mimpi
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Alasan Onad Pakai Narkoba Akhirnya Terungkap, Pengajuan Rehab Bakal Dikabulkan?
-
Dulu Digugat, Kini Aset Harvey Moeis dan Koleksi Sandra Dewi Siap Dilelang Kejagung!
-
Diungkap AHY, Prabowo Akan Bahas Restrukturisasi Utang Whoosh di Istana
-
Dishub DKI Bantah Warga Habiskan 30% Gaji untuk Transportasi: Nggak Sampai 10 Persen!
-
Sembunyi di Plafon dan Jatuh, Sahroni Ungkap Detik-detik Mencekam Penjarahan Rumahnya
-
Manuver Projo Merapat ke Gerindra: Rocky Gerung Sebut 'Gempa Bumi Politik' dan Minta Media Bongkar
-
Usai Jebol Bikin Banjir, Pramono Mau Kunjungi Tanggul Baswedan Besok
-
Tragis! Polisi Tewas di Tangan Pemabuk, Kronologi Ngeri Kasus Brigadir Abraham
-
Harta Karun Harvey Moeis-Sandra Dewi Siap Dilelang! Cek Daftar Rumah Mewah hingga Perhiasannya
-
Ahli Media Sosial di Sidang MKD Soroti Penyebaran Hoaks Cepat dan Respons Lambat DPR