Suara.com - Peneliti Lembaga Kajian Terorisme dan Konflik Sosial Universitas Indonesia (UI), Solahudin menilai, tugas berat kini tengah dirasakan oleh Badan Nasional Penangulangan Terorisme (BNPT) dalam upaya pencegahan paham radikalisasi. Khususnya bagi orang yang belum terpapar atau terpengaruh paham tersebut.
Ia menilai, pencegahan radikalisme atau kontra radikalisme adalah pekerjaan yang paling berat.
"Karena begini, kalau kita bicara tentang orang yang terpapar (radikalisme) artinya kita bicara tentang napiter (narapidana teroris) dan eks napiter yang jumlah paling 1600 orang," kata Solahudin dalam diskusi Pemberantasan Terorisme di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (26/5/2018).
Melihat itu, Solahudin menyarankan agar BNPT harus evaluasi fungsi kinerja Direktur BNPT dalam tugas radikalisasi yang dianggapnya kurang berhasil.
"Artinya, anda bayangkan BNPT itu sebuah lembaga di mana salah satu direkturnya, namanya Direktur Radikalisasi yang diurusin ini hanya 1600 orang. Kebangetan kalau tidak berhasil. Saya kira iya (tidak berhasil)," ujar Solahudin.
Sementara untuk instansi lembaga lain, itu mengurusi sampai ke seluruh Indonesia. Maka itu, Solahudin menganggap BNPT belum berhasil dalam menghentikan deradikalisasi, atau orang yang sudah terpapar dalam paham radikalisme.
Ia juga menilai tugas kontra radikalisme tersebut tidak bisa dibebankan kepada BNPT saja. Namun harus melibatkan institusi lainnya juga.
Berita Terkait
-
Saran Guru Besar UIN untuk Pangkas Paham Radikal di Kampus
-
Cerita Petinggi BNPT Dituding Kafir oleh Aman Abdurrahman
-
Suhardi Alius Ungkap Pergerakan Simpatisan ISIS di Indonesia
-
Muhammadiyah Usul Bentuk Badan Pengawas Penanggulangan Terorisme
-
Peta Terorisme Terkini, Ada 3 Kelompok Besar Teroris Mengancam
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf