Suara.com - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Netta S Pane meminta Kapolri, Jenderal Tito Karnavian tidak mendiamkan kasus kerusuhan di Rutan Cabang Salemba, di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok beberapa waktu lalu.
20 hari berlalu pasca-kerusuhan tersebut Kapolri Jenderal Tito Karnavian belum melakukan pencopotan terhadap siapa yang bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut.
"Kami menyayangkan jika Polri mendiamkan kasus ini dan menganggapnya sebagai kasus biasa. Sehingga tidak perlu ada yang bertanggung jawab dan tidak perlu ada pejabat kepolisian yang harus dicopot dari jabatannya untuk mempertanggungjawabkan kasus ini," ujar Netta, Selasa (29/5/2018).
Pada kasus kerusuhan yang melibatkan sejumlah narapidana teroris (napiter) itu menewaskan lima anggota Polri. Hal itu tentu amat mengecewakan sebagai institusi menjaga keamanan masyarakat.
Menurut Netta, jika dicermati, kasus kerusuhan itu terjadi akibat kecerobohan yang luar biasa dari institusi kepolisian. Di mana 160 tahanan teroris ditempatkan di rutan yang tidak layak.
"Hingga Kapolri mengaku kaget Rutan Brimob menjadi begitu over kapasitas," ucap Netta.
Kapolri, kata dia, pernah menyampaikan bila pimpinan Polri seperti Kapolda maupun Kapolres tak mampu menjaga wilayahnya dengan baik, maka akan dilakukan pencopotan.
Netta pun mendesak agar Kapolri segera mengevaluasi jajarannya. Maka itu, kecerobohan aparat polisi di Rutan Brimob harus dipertanggungjawabkan.
Jika tidak ada tindakan tegas, para pejabat kepolisian yang harusnya bertanggung jawab, tidak akan pernah punya tanggung jawab moral dalan menjalankan tugas yang sudah diamanahkan.
"Dan mereka akan berubah menjadi raja-raja kecil yang tak tersentuh," ucapnya lagi.
Tidak hanya mencari siapa yang bertanggung jawab, Netta juga meminta Kapolri menyampaikan secara terbuka kepada publik para pelaku yang terlibat dalam meninggalnya lima anggota Polri di Mako Brimob.
"Ini perlu segera dilakukan Kapolri untuk menghargai rasa keadilan keluarga korban. Sehingga tidak terkesan kelima polisi itu mati konyol tanpa diketahui siapa yang membunuhnya," imbuh Netta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar