Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 42 Tahun 2018 tentang Hak Keuangan Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Dalam Perpres itu, Ketua Dewan Pengarah BPIP yakni Megawati Soekarnoputri akan menerima Rp Rp 112.548.000 setiap bulannya. Sementara anggotanya rata-rata menerima Rp 100 juta perbulan. Pendapatan terbilang tinggi juga bakal diterima pejabat di badan tersebut.
Besaran pendapatan yang dinilai tinggi itu pun langsung menuai polemik dari berbagai elemen. Anggota DPR hingga organisasi masyarakat ramai-ramai mengkritisi keputusan Presiden tersebut. Terlepas dari itu, sebenarnya apa saja tugas-tugas dari BPIP?
Anggota Dewan Pengarah BPIP Mahfud MD mengatakan, BPIP memiliki tugas yang sangat banyak. Menurut dia, BPIP memiliki beban kerja yang berat. Apalagi sekarang muncul ancaman-ancaman dari beberapa kelompok radikal yang ingin menghilangkan ideologi Pancasila.
"Hasil survei sembilan persen rakyat Indonesia itu tidak setuju ideologi Pancasila. Kecil sih, tapi sembilan persen dari 250 juta tuh berapa, kira-kira 24 juta kan. Kalau itu berteriak semua menggunakan medsos, rusak negara ini. Sebab itu kita harus bikin penangkapan dan negara tak boleh diam," ujar Mahfud di Kantor BPIP, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Kamis (31/5/2018).
Mahfud mengatakan, BPIP sudah bertemu dengan Menteri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Kemenristekdikti untuk mengupayakan di adakan kembali mata pelajaran Pancasila.
Selain bertemu dengan Mendikbud, Mahfud mengaku seringkali mengundang seluruh perguruan tinggi untuk membahas hal tersebut tanpa mengeluarkan biaya.
"Kita undang seluruh kampus di Bogor rektor kumpul. Bukan BPIP yg biayai, ada sponsor, tidak ada uang negara keluar. Mungkin rektor datang pakai SPJ silahkan, bukan kita yang biayai," Mahfud menambahkan.
Ia menambahkan, bahwa anggota BPIP belum menerima sepeserpun gaji 'jumbo' yang tengah menuai polemik itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
-
KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
-
Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang