Suara.com - Pemerintah Austria yang dikuasai politikus kelompok sayap kanan, berencana menutup tujuh masjid dan mengusir lusinan imam.
Kebijakan tersebut, seperti diberitakan Reuters, Sabtu (9/6/2018), dipastikan hanyalah permulaan bagi pemerintah untuk melawan Islam radikal serta pendanaan asing terhadap kelompok keagamaan.
Kanselir Sebastian Kurz, yang membentuk pemerintahan dalam aliansi konservatif, juga berjanji memperketat peraturan penerimaan imigran baru dan pengungsi dari wilayah konflik di Timur Tengah.
Beragam kebijakan itu sendiri, sebenarnya implementasi dari undang-undang tentang Islam, yang disahkan oleh parlemen Austria pada 2015.
Dalam UU itu disebutkan, kelompok-kelompok Islam dan masjid dilarang mendapat dana dari luar negeri serta dilarang menyebarkan ajaran radikalisme agama.
"Politik Islam dan kecenderungan radikalisme agama tidak memiliki tempat di negara kami,” kata Kanselir Kurz dalam konferensi pers, Jumat (8/6).
Sementara Wakil Kanselir Heinz-Christian Strache dalam konferensi tersebut mengatakan, “Ini baru permulaan.”
Para menteri pada konferensi pers mengatakan, 60 imam masjid Austria yang tergabung dalam Uni Islam-Turki untuk Kerja Sama Budaya dan Sosial di Austria (ATIB), sebuah kelompok Muslim yang dekat dengan pemerintah Turki, dapat diusir dari negara itu.
Visa mereka juga bisa ditolak untuk diperpanjang, atas tuduhan menerima dana asing, terutama dari Turki.
Baca Juga: Anthony Bourdain, Koki Terkenal AS Ditemukan Tewas Bunuh Diri
Austria, negara dengan 8,8 juta orang penduduk, memiliki sekitar 600.000 penduduk Muslim, yang sebagian besar asal Turki atau memiliki keluarga dari Turki.
Juru bicara ATIB Yasar Ersoy mengakui bahwa para imamnya kekinian masih dibayar oleh Diyanet, otoritas agama negara Turki, tetapi ia mencoba untuk mengubahnya.
"Kami saat ini mencoba mengubahkan, agar para imam ini digaji dari dana dalam negeri Austria,” tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Biar Tetap Eksis di Dunia Pendidikan, Begini Tantangan Pesantren Gembleng Para Santri
-
Modal Senjata Mainan, Pelaku Curanmor di Cengkareng Tewas Usai Diamuk Warga
-
Prabowo Minta Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah, Mendikdasmen Hingga Sejarawan Bereaksi
-
Pihak BGN Tegaskan Uang Rp5 Juta untuk Orang yang Bikin Konten Positif MBG Cuma Guyon
-
5 Fakta Korupsi Eks Bupati Sleman Sri Purnomo, Pengadilan Ungkap Alasan Penahanan
-
Prabowo di Hari Sumpah Pemuda: Jangan Takut Bermimpi Besar, Indonesia Tak Akan Pernah Kalah!
-
Dukung Kreator & UMKM, Shopee Hadirkan Pengalaman Belanja Baru Bersama Meta
-
Viral Mandor TKA Dikeroyok di Morowali, Arogan Jadi Pemicu? Ini 4 Faktanya
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah