Suara.com - Politisi senior Siti Hediati Hariyadi atau biasa dikenal Titiek Soeharto resmi mengundurkan diri dari Partai Golkar. Putri dari Presiden RI ke-2 Soeharto itu memilih bergabung bersama saudaranya Hutomo Mandala Putra atauTommy Soeharto di Partai Berkarya.
Menanggapi hal itu, Politikus Hanura Petrus Selestinus meminta Golkar untuk tidak meratapinya. Dia malah meminta Golkar untuk mensyukurinya. Keluarnya Titiek justru akan memuluskan langkah Golkar yang sudah mengusung motto 'Golkar Bersih, Bersatu dan Bangkit'.
"Mundurnya Titiek Soeharto harus disyukuri, karena dapat mengurangi beban politik psikologis Partai Golkar yang mengusung tagline 'Golkar Bersih," kata Petrus melalui keterangan persnya, Selasa (12/6/2018).
Menurut Petrus, Partai Golkar sudah menanggung beban poltik dan psikologis selama 20 tahun sejak dikeluarkannya TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) tanggal 13 November 1998.
Sebab, selama Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto dan Partai Golkar, telah terjadi praktek pemusatan kekuasaan, wewenang, dan tanggung jawab secara berlebihan pada Presiden.
"Partai Golkar akan lebih leluasa mewujudkan amanat tersebut, karena selama ini mengalami hambatan dalam pelaksanaannya terutama oleh karena masih kuatnya sisa-sisa kekuatan Orde Baru di dalam tubuh Partai Golkar," katanya.
Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) tersebut menjelaskan, Pasal 4 TAP MPR RI Nomor: XI/MPR/1998 tertanggal 13 November 1998, menyatakan bahwa upaya pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme harus dilakukan secara tegas terhadap siapapun juga, baik pejabat negara, mantan pejabat negara, keluarga, dan kroninya maupun pihak swasta/konglomerat termasuk mantan Presiden Soeharto, dengan tetap memperhatikan prinsip praduga tak hersalah dan hak-hak asasi manusia.
"Artinya reformasi telah mengamanatkan perlunya pemberantasan KKN terhadap siapapun tanpa pandang bulu, termasuk terhadap mantan Presiden Soeharto dan Kroninya. Namun kenyataannya sejak dikeluarkannya TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998, Tanggal 13 November 1998, hingga sekarang proses hukum terhadap pejabat Orde Baru termasuk mantan Presiden Soeharto dan Kroninya tidak tuntas dilakukan hingga Soeharto dan sebagian kroninya meninggal dunia," kata Petrus menjelaskan.
Menurut Petrus, tetap bertahannya keluarga Soeharto di Golkar akan menghambat perkembangan partai yang kini dipimpin Airlangga Hartarto tersebut. Oleh karena itu, mundurnya Titiek Soeharto bahkan Tommy Soeharto dari Partai Golkar tidak boleh disesali melainkan harus disyukuri dan harus dipandang sebagai momentum terwujudnya Golkar Bersih.
"Karena ibarat duri dalam daging sudah tercabut, sehingga dengan demikian Partai Golkar bukan saja tanpa beban mengusung tagline "Golkar Bersih, Bersatu dan Bangkit", akan tetapi juga bagi masyarakat khususnya Kader Golkar dapat mengembangkan partisipasi atau peran kontrol sosialnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, apalagi Partai Golkar merupakan salah satu motor dalam melahirkan TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998," tutup Petrus.
Berita Terkait
-
Bamsoet Sayangkan Duet Titiek - Tommy Soeharto di Partai Berkarya
-
Bamsoet Berharap Tak Ada Lagi Kader Golkar yang Lompat Pagar
-
Ditinggal Titiek Soeharto, Bamsoet: Golkar Dukung Penuh Jokowi
-
Ditinggal Titiek Soeharto, Sarmuji: Golkar Tetap Kokoh
-
Pindah Partai, Titiek Soeharto: Golkar Tidak Membutuhkan Saya
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka