Suara.com - Sudah jatuh tertimpa tangga, petitih itulah yang tampak tepat mengiaskan situasi yang tengah dirasakan Salim, lelaki berusia 37 tahun di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Warga Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi itu kecelakaan. Tapi, ia justru ditangkap polisi.
Polisi menangkap Salim bukan tanpa alasan kuat. Sebab, mereka menemukan lelaki itu menyimpan 30 ribu butir obat sediaan farmasi jenis Trihexyphenidyl (trex).
Kejadian yang sempat menghebohkan warga sekitar itu terjadi tepat di depan Kantor Telkom Cluring, Selasa (12/6/2018) sekira pukul 14.00 WIB.
Kapolsek Cluring Iptu Bejo Madrias menjelaskan, kejadian penangkapan itu bermula saat Salim mengendarai sepeda motor dan terlibat kecelakaan tepat di depan Kantor Telkom Cluring. Saat itu warga yang melihat berusaha langsung menolongnya.
Namun, saat hendak ditolong warga, dia malah kabur dan melemparkan bungkusan plastik berwarna hitam yang dibawanya ke gorong-gorong bawah jembatan.
Lantaran penasaran, warga yang akan menolong akhirnya mengambil tas kresek tersebut. Setelah diambil dan dilihat isinya ternyata ada ribuan pil berwarna putih.
“Setelah kami interogasi, pelaku mengaku ia membawa pil trek sebanyak 30 ribu butir,” jelas kapolsek seperti diberitakan Times of Indonesia—jaringan Suara.com.
Salim yang awalnya adalah korban kecelakaan, langsung berubah statusnya menjadi pelaku setelah polisi menggelandang ke Mapolsek Cluring.
Baca Juga: Cerita Sedih Buruh Serabutan Banten, 10 Tahun Tak Mudik Lebaran
Meski sempat berusaha melarikan diri, polisi yang dibantu warga akhirnya berhasil meringkus Salim.
Akibat perbuatanya itu, pelaku saat ini mendekam di sel tahanan Polsek Cluring untuk menjalani proses pemeriksaan.
Berita ini kali pertama diterbitkan Times of Indonesia dengan judul “Jadi Korban Kecelakaan, Warga Banyuwangi ini Malah Diringkus Polisi”
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu