Suara.com - Warga Kelurahan Klampisan, Kecamatan Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah, tetap mempertahankan tradisi nyekar atau ziarah kubur satu hari menjelang Idul Fitri 1439 Hijriah, Kamsi (14/6/2018), meski lahan pemakaman itu akan digusur menjadi Jalan Tol Batang.
Bagi ratusan peziarah, Kamis sore, ini merupakan kesempatan terakhir ziarah kubur di pemakaman Klampisan, sebelum seluruh kubur direlokasi setelah lebaran ke tempat baru.
Mereka khusyuk berdoa di setiap pekuburan kerabat, berhimpitan dengan lalu lalang kendaraan pemudik di sebelahnya.
Makam Klampisan merupakan area terdampak tol trans Jawa ruas Batang – Semarang, yang masih berdiri pas ditengah jalan tol fungsional itu.
Pada kompleks tersebut, terdapat 1.300 makam. Para ahli waris bersepakat menerima relokasi karena sudah ada kesepakatan lahan pengganti.
Pantauan di lapangan, ratusan warga nampak khusuk mendoakan mendiang sanak keluarganya yang dikubur dimakam tersebut. Mereka tidak terganggu dengan lalu lalang kendaraan pemudik yang melintas, tepat di samping makam.
Pihak pengembang tol, sengaja membangun akses menuju area pemakaman dengan memutari bukit di atas pemakaman.
"Ada delapan makam kerabat, sudah tradisi nyekar menjelang Idul Fitri besok, ini kesempatan terkahir nyekar di pemakaman lama," kata Sulaeman (47), salah satu peziarah.
Sulaeman mengakui sedih saat berziarah, karena tempat peristirahatan terakhir sanak keluarganya bakal dibongkar.
Baca Juga: Ada Tradisi Bawa Rantang saat Takbiran, Anies Kok Tak Bawa?
"Ya karena tiap keturunan keluarga kami yang meninggal dimakamkan di sini, jadi bagaimana ya, sedih juga, tapi kami sudah sepakat direlokasi," paparnya.
Supardjo (55), sesepuh kampung Klampisan manambahkan, meski sebelumnya ada pro-kontra keluarga, mereka bersepakat untuk merelokasi semua makam.
"Ada yang kontra, namun pada dasarnya menerima mas. Karena untuk kepentingan umum, asalkan tempat relokasinya jelas, dan lebih baik," katanya.
"Kami iklas harus dipindah, letaknya memang tidak jauh dari makam lama. Hari ini terakhir kami ziarah di makam leluhur kami, sebelum digusur setelah lebaran," tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Pengadaan Tanah BPN Kota Semarang Wibowo Suharto menyatakan sudah ada tanah pengganti makam tersebut. Dari tiga bidang tanah pengganti, sudah 2 bidang dibayar.
"Sementara ini sudah 14 makam direlokasi. Lainnya akan direlokasi seusai lebaran,” tuturnya. [Adam Iyasa]
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Muhammadiyah Tolak Keras Gelar Pahlawan, Gus Mus Ungkit 'Dosa' Soeharto ke Kiai Ponpes
-
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Gaet Investasi Rp62 Triliun dari Korea di Cilegon
-
BAM DPR Dorong Reformasi Upah: Tak Cukup Ikut Inflasi, Harus Memenuhi Standar Hidup Layak
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus