Suara.com - Relawan Nasional 212 Jokowi Presiden Republik Indonesia (Renas 212 JPRI) menilai kritikan yang dilontarkan politisi Gerindra Habiburokhman tentang arus mudik tahun ini bernuansa politis. Habiburokhman sebut mudik tahun ini masih banyak yang macet.
"Pernyataan itu ujungnya pasti soal politik, jadi tak perlu didengarkan," kata Sekretaris Jenderal Renas 212 JPRI Adnan RS dalam keterangan persnya, Selasa (19/6/2018).
Adnan mengatakan ucapan Habiburokhman upaya menurunkan citra pemerintah dihadapan publik guna nenahan laju elektabilitas Jokowi menjelang Pilpres 2019.
"Pendapat itu karena iri. Rakyat sudah pintar menilai mana pemimpin yang berhasil dan mana pihak yang hanya bisa teriak tanpa melakukan apa-apa untuk rakyat," kata dia.
Dia menekankan, fakta sebenarnya adalah banyak pemudik yang mengapresiasi atas kelancaran mudik tahun 2018 ini, seperti yang banyak beredar di sejumlah daerah.
"Seperti kita lihat dan baca di sejumlah pemberitaan media, begitu banyak pemudik mengapresiasi kelancaran arus mudik tahun ini, khususnya yang melalui jalan tol Trans Jawa," ujar Adnan.
Sebelumnya Habiburokhman mengeluhkan kondisi arus mudik yang terjadi di Pelabuhan Merak, di mana dirinya harus mengantre berjam-jam untuk menaikkan kendaraan pribadi ke atas kapal laut.
Habiburokhman menyebut kelancaran arus mudik hanya propaganda pemerintah. Dia mengatakan apa yang dialaminya adalah neraka mudik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob