Suara.com - Sebagai kota pesisir, Semarang memiliki sejarah panjang penyebaran agama Islam oleh beberapa ulama besar. Upaya napak tilas akan digelar melalui Ziarah Syawalan Semarang, Minggu (24/6/2018).
Masyarakat bisa bergabung secara gratis dengan berziarah di sembilan makam ulama yang ada di Semarang. Konsepnya berupa road show selama satu hari berziarah.
"Nantinya ziarah dilakukan ke makam-makam para ulama dan kasepuhan yang ada di Semarang," kata Habib Nauval Mutahar dari Majelis Ribath An Nur, panitia penyelenggara, Rabu (19/6/2018).
Habib Nauval menuturkan, Ziarah Syawalan akan dimulai pukul 07.00 WIB, lokasi berkumpul di Majelis Ribath An Nur, Jalan Pucang Anom Timur Raya, Nomor 33-35, Pucang Gading, Semarang.
Sedikitnya ada sembilan makam ulama yang akan dikunjungi dengan lokasi berbeda. Pada pagi hari, ada ziarah ke makam Syaikh Ibrahim di Brumbung Mranggen, Syaikh Shodiq atau Mbah Jago di Ringinjajar, Syaikh Jumadil Kubro di Kaligawe, Pangeran Adipati Surohadi Menggolo atau sebagai Sunan Terboyo.
Kemudian pada siang hari, ziarah ke makam Sunan Pandanaran (Mugas), KH Sholeh Darat di Bergota, Habib Hasan bin Thoha bin Yahya di Mrican. Diakhiri ziarah di makam Syaikh Sulaiman Cagak Luas di Patemon, Gunung Pati.
"Road show ziarah satu hari. Lokasinya dekat di wilayah Semarang. Mungkin selepas Ashar sudah selesai. Agenda dimulai dari Brumbung, lalu berakhir di area Gunung Pati," Habib menerangkan.
Menurut dia, penyelenggaraan tahun ke-12 ini akan dihadiri ribuan peserta, baik dari Semarang dan kota lainnya.
"Ini sudah menjadi tradisi syawalan di Semarang, dan telah menjadi ikon wisata religi di Semarang," kata dia.
Untuk mendukung promosi, kolaborasi besar pun menggandeng ulama dan habib di Kota Semarang bersama komunitas Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Jawa Tengah.
"Harapannya event menjadi lebih meriah. Agenda ini murni untuk pariwisata, tidak ada tujuan politik. Kalau tradisi ini besar, kan bisa menarik banyak wisatawan dan itu bagus bagi Semarang," tuturnya.
Ketua Genpi Jateng, Shafigh Pahlevi Lontoh menambahkan, tradisi Ziarah Syawalan Semarang harus dilestarikan dan dikembangkan karena memiliki potensi besar tujuan wisata.
"Kami mendorong untuk lebih gencar promosi lewat digital platform. Potensinya sebagai event wisata religi besar," ujar Shafigh.
Menurutnya, agenda ini sudah menjadi reguler tahunan dan peminatnya besar. Jika brandingnya dikuatkan, maka antusias peziarah pasti akan membludak.
"Hal ini yang akan kami lakukan, diantaranya sosialisasi lewat medsos sebagai kekuatan digital platform Genpi dalam berpromosi," kata Shafigh. (Adam Iyasa)
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?