Suara.com - Satu keluarga asal Kabupaten Kampar, Provinsi Riau menjadi korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara. Sekeluarga itu terdiri dari suami-istri dan seorang balita.
"Iya, mereka satu keluarga. Anak saya Yuni, bersama suaminya dan cucu saya," kata Turiah, salah satu keluarga korban saat dihubungi, Rabu (20/6/2018).
Turiah adalah ibu kandung dari Sri Wahyuni, 23 tahun, yang menjadi korban tenggelamnya KM Sinar Bangun. Korban berada di kapal itu bersama suaminya, Yudi Samsudin (30) dan anaknya Adli Pratama yang masih berusia 2,5 tahun.
Hingga kini ketiganya belum berhasil ditemukan.
Keluarga tersebut berasal dari Desa Sukadamai, Kandis di Kabupaten Kampar, Riau. Turiah mengatakan, korban merayakan Idul Fitri 1439 Hijriah ke Sumatera Utara di rumah orang tua menantunya. Untuk mengisi libur Lebaran, mereka bertamasya ke Danau Toba.
"Saya terkejut dan tidak tahu apa-apa karena mereka pergi ke Danau Toba juga tidak pamit ke saya. Saya dapat kabar pagi ini," kata Turiah yang mengaku berada di Kandis saat musibah nahas itu terjadi.
Ia mengatakan pihak keluarga kini sudah pasrah terhadap nasib keluarganya itu. "Semoga mereka segera ketemu, kami sudah pasrah," katanya.
Dari 180 Penumpang KM Sinar Bangun yang jadi korban kecelakaan terdapat enam orang di antaranya warga Riau tiga asal Kampar, dua asal Pekanbaru, dan satu orang masih diidentifikasi berasal dari Riau. Sebelumnya, Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang tenggelam di Perairan Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Senin petang (18/6/2018).
Semetara itu, tiga korban hilang lainnya dari insiden KM Sinar Bangun asal Riau antara lain bernama Tamara Oktavia Napitupulu (15) dan Lamtama br Napitupulu (15) yang keduanya disebut berasal dari Kota Pekanbaru. Sementara itu, satu korban lainnya bernama Nurwanto (28). (Antara)
Berita Terkait
-
Cari Korban KM Sinar Bangun, Basarnas Kerahkan Robot Penyelam
-
Kapal Tenggelam, Polisi Tangkap Nahkoda KM Sinar Bangun
-
Lagi, SAR Temukan 2 Penumpang KM Sinar Bangun Dalam Kondisi Tewas
-
Klarifikasi Menhub Soal Jumlah Penumpang di Kapal Sinar Bangun
-
Korban Hilang Kapal Tenggelam Sinar Bangun Tembus Ratusan Orang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
Soal Usulan Anggota DPR RI Non-Aktif Dipecat, Koordinator MPP Buka Suara
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025
-
Prabowo Ungkap Kartel Narkoba Kini Pakai Kapal Selam, Minta Polisi Jadi 'Mata dan Telinga Rakyat'
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!