Suara.com - Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Muhammad Syaugi menyebutkan, hingga hari ini, Rabu (20/6/2018) pihaknya telah mengerahkan 70 orang petugas Basarnas Spesial Group yang memiliki kemampuan darat, laut dan udara untuk mencari korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Prapat, Sumatera Utara (Sumut).
Hingga hari ini, Basarnas mencatat telah menemukan 21 orang korban. Pada Selasa (19/6/2018) kemarin, baru ditemukan 19 orang.
"Dan dua (korban) baru tadi. Karena kita sendiri juga belum tau fixnya berapa jumlah (penumpang) ini. Karena kita nggak tahu kemarin. Kita sudah bagi tugas seharian di sana, bersama dari Kemenhub, KNKT maupun dari Jasa Raharja," ujar Syaugi di Gedung Kementerian Perhubunga, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (20/6/2018).
Jadi, kata dia, untuk pencarian dan pertolongan leading sektornya di Basarnas. Sementara untuk jumlah korban itu ada pada polisi dan Kemenhub.
Ia menyebutkan, berdasarkan laporan dari posko Pelabuhan Tigaras Danau Toba sampai siang ini, yang melapor akan kehilangan keluarga mencapai 192 orang.
Namun diakuinya, dalam upaya pencarian tersebut cukup banyak hambatan di lapangan. Apalagi kedalaman Danau Toba mencapai 300 meter.
"Nggak gampang (pencarian) itu, kemudian dingin, kita gunakan remote under piecel (robot penyelam) untuk melihat situasi kedalamam laut. Di dalam itu gelap, pakai senter saja paling bisa lima meter. Nah kita sedang mencari itu, kita kerahkan di dalam air, kalau di atas kan bisa kelihatan," beber Syaugi.
Dalam pencarian itu, Basarnas menurunkan robot penyelam sebanyak dua unit. Namun sayang, kondisi lapangan tidak memungkinkan. Robot penyelam ini sebelumnya pernah digunakan saat pencarian korban pesawat Air Asia.
"Tapi nggak mungkin, pada waktu Air Asia itu (robot penyelam) dipakai untuk mencari lebih bagus, tapi ini nggak bisa," ujarnya.
Baca Juga: Prabowo: Pemimpin Negara itu Harus Gemar Naik Kuda
Sementara terkait penyebab kecelakaan, Syaugi mengatakan, itu merupakan ranah dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Sedangkan Basarnas bekerja melakukan pencarian.
"Walaupun saya lihat kapalnya kecil tapi tingkat tiga itu," katanya lagi.
Berita Terkait
-
Kapal Tenggelam, Polisi Tangkap Nahkoda KM Sinar Bangun
-
Lagi, SAR Temukan 2 Penumpang KM Sinar Bangun Dalam Kondisi Tewas
-
Klarifikasi Menhub Soal Jumlah Penumpang di Kapal Sinar Bangun
-
Korban Hilang Kapal Tenggelam Sinar Bangun Tembus Ratusan Orang
-
Hore! SAR Temukan Titik Koordinat KM Sinar Bangun di Danau Toba
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Bawa Pesan Kemanusiaan dari Megawati, PDIP Kirim 30 Ambulans dan Tim Medis ke Sumatra
-
Bupati Bireuen Tinjau Jembatan Krueng Tingkeum, Siap Dukung Kelancaran Logistik Aceh-Medan
-
APBD DKI 2026 Menyusut, Ini Sektor yang Akan Jadi Fokus Utama
-
Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, YLKI Minta Audit Independen dan Tanggung Jawab Operator!
-
1.392 Personel Siaga di Silang Monas, Kawal Aksi Buruh Hari Ini!
-
Aturan Royalti Musik Tak Kunjung Jelas, Pelaku Usaha Butuh Kepastian Hukum di Momen Nataru
-
DPRD DKI Jamin Ekonomi Jakarta Tak Akan Mati karena Aturan Kawasan Tanpa Rokok
-
Romo F.X. Mudji Sutrisno, SJ Meninggal Dunia, Ketua STF Driyarkara Sampaikan Duka
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit