Suara.com - Debat publik pasangan calon atau paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan kembali digelar di Palembang, Kamis (21/6/2018) malam. Dalam debat tersebut, masing-masing paslon mengeluarkan jurus dan strategi, serta memaparkan visi dan misinya. Yang paling menonjol, keempat paslon mengangkat persoalan perbaikan dan pemerataan infrastruktur di seluruh wilayah Provinsi Sumatera Selatan serta percepatan hilirisasi di 18 kabupaten/kota.
Debat publik yang digelar di Wyndam Opi Hotel Palembang tersebut, paslon nomor urut 1 Herman Deru-Mawardi Yahya menilai jika saat ini Pemprov Sumsel harus melakukan pemerataan pembangunan, tidak hanya di Kota Palembang saja.
Mereka berkeinginan, perkuatan sinergisitas antara provinsi dan kabupaten/kota sangat penting untuk mewujudkan hal tersebut. "Kami akan merealisasikannya dalam waktu satu tahun," kata paslon yang dikenal dengan jargon HD-MY ini.
Selain itu, perbaikan infrastruktur juga akan ditekankan di bidang pertanian, terutama untuk irigasi dan juga peremajaan lahan sawit dan karet.
Sementara, paslon nomor urut 2, Saifudin Aswari Rivai-Muhammad Irwansyah menekankan pada koordinasi dengan pemerintah kabupaten.
"Gubernur lebih luas cakupannya, tapi bupati dan walikotalah yang memiliki wilayah kerjanya. Untuk itu, memperkuat koordinasi bersama pemangku kepentingan terkait tentu menjadi solusinya," kata Aswari.
Dengan memperbaiki infrastruktur terutama memperbaiki jalan, maka kesenjangan dapat dikikis. Petani komoditas unggulan pun dapat menjual produknya dengan lebih mudah.
Paslon nomor urut 3, Ishak Mekki-Yudha Pratomo optimis mampu memperbaiki jalan provinsi dalam waktu satu tahun dengan target 75 persen jalan kabupaten rampung.
Ishak yang merupakan Wagub Sumsel ini pun berkeyakinan mampu meningkatkan pembangunan transportasi kereta, dermaga, serta pengembangan irigasi. Paslon Ishak-Yudha juga menekankan untuk percepatan 18 Proyek Strategis Nasional (PSN) di Sumatera Selatan.
Baca Juga: Masih Tak Percaya, Pelatih Kroasia Ungkap Kunci Bantai Argentina
Terakhir, paslon nomor urut IV, Dodi Reza Alex-Giri Ramanda menargetkan waktu 2 tahun untuk memperbaiki infrastruktur jalan. Menurutnya, saat ini masih ada 8 persen jalan rusak dari total 1.513 kilometer jalan yang ditangani oleh pemerintah provinsi.
"Kita tekankan inovasi pembiayaan daerah dengan melibatkan sektor privat, obligasi daerah, dan inovasi pembiayaan lain. Apabila jalan provinsi sudah selesai, maka pemerintah provinsi akan turun tangan membantu pemerintah daerah untuk membenahi jalan kabupaten," pungkas Dodi yang juga politisi Partai Golkar Sumsel tersebut. [Andhiko Tungga Alam]
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor