Suara.com - Kinerja Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur mitra warga dan jalur prestasi tengah disorot Komisi E (Bidang Kesejahteraan Rakyat) DPRD Jawa Timur.
PPDB jalur mitra warga dan jalur prestasi adalah sebuah program yang dikhususkan bagi masyarakat kurang mampu, dengan tujuan agar semua anak Indonesia mendapatkan hak pendidikan yang sama.
Agatha Retnosari, Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, menyayangkan lambannya kinerja Dinas Pendidikan dalam melakukan verifikasi terhadap siswa SMP dan SMA dari dua jalur itu.
"Banyak keluhan dan aduan yang masuk ke kami (Komisi E). Sepertinya Dinas Pendidikan kurang serius dalam menjalankan teknis yang telah dibuatnya sendiri," keluhnya.
Berdasar keluhan serta aduan yang diterimanya, rata-rata para orang tua yang mendaftarkan anaknya di dua jalur itu mengaku belum ditindaklanjuti dengan verifikasi.
"Pada umumnya orang tua mengeluhkan bahwa sampai waktu verifikasi data selesai, belum dilakukan disurvei rumahnya. Bagaimana bisa Dinas mengetahui bahwa siswa yang bersangkutan miskin atau tidak, bila tidak dilakukan survei dan verifikasi di lapangan?" tukas Agatha setengah bertanya.
"Harus dicatat, bahwa program ini selaras dengan tujuan pemerintah, yaitu pendidikan merata untuk semua anak Indonesia. Saya melihat Pemprov, dalam hal ini Dinas Pendidikan tidak mempunyai rasa berkeadilan sosial."
Anggota Fraksi PDIP ini menambahkan bahwa jalur mitra warga adalah program yang dicetuskan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, bertujuan untuk mengakomodasi siswa dari keluarga tidak mampu agar bisa mengenyam pendidikan yang sama.
"Kuotanya sebesar 5 persen dari pagu awal tiap sekolah, dan menjadi tanggung jawab sekolah untuk melakukan survei saat verifikasi data pendaftaran jalur mitra warga," tegasnya.
Baca Juga: Pilkada Jawa Timur: Tertawa saat Cagub Belepotan Bicara Jawa
Menyikapi hal ini, Agatha meminta agar Dinas Pendidikan melakukan pembatalan pengumuman siswa jalur mitra warga hingga dilakukan prosedur yang semestinya.
"Harus diterapkan program yang berkeadilan sosial," ujarnya lagi.
Agatha menambahkan, agar kasus seperti ini tidak terulang, Dinas Pendidikan segera melakukan evaluasi kinerja, serta membuat petunjuk pelaksana (Juklak) dan petunjuk teknis (Juknis).
"Hak jalur siswa miskin mesti dilindungi, untuk digunakan semestinya. Siswa-siswi yang berhak yaitu yang paling miskin dan paling membutuhkan,"ungkapnya
Selain itu, kader PDIP diwajibkan mengawal dan memberikan perhatian permasalah di tengah - tengah masyarakat, seperti masalah pendidikan yakni PPDB.
"Merupakan kebijakan partai untuk mengawal dan memberi perhatian agenda-agenda kerakyatan seperti permasalahan PPDB dan sekolah dari jalur mitra warga ini," pungkas perempuan yang juga pengurus DPC PDIP Kota Surabaya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Yakin Kader Tak Terlibat? Ini Dalih PKB Belum Ambil Sikap usai KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Utang Whoosh Aman? Prabowo Pasang Badan, Minta Publik Jangan Panik!
 - 
            
              Murka! DPR Desak Polisi Tak Pandang Bulu Usut Kasus Guru di Trenggalek Dianiaya Keluarga Murid
 - 
            
              Pemerintah Siap Tanggung Utang Whoosh, Bayar dari Duit Hasil Efisiensi dan Sitaan Koruptor?
 - 
            
              Guru Dianiaya Wali Murid Cuma Gara-gara Sita HP, DPR Murka: Martabat Pendidikan Diserang!
 - 
            
              Warga Protes Bau Sampah, Pramono Perintahkan RDF Plant Rorotan Disetop Sementara
 - 
            
              Tanggul Jebol Terus? DKI Jakarta Siapkan Jurus Pamungkas Atasi Banjir Jati Padang!
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Prabowo Cari Aman dari Kasus Judol? PDIP: Gerindra Bukan Tempat Para Kriminal!
 - 
            
              Prabowo Pasang Badan Soal Utang Whoosh: Jangan Dipolitisasi, Nggak Usah Ribut-ribut!
 - 
            
              Puan Maharani: Negara Harus Permudah Urusan Rakyat, Bukan Persulit!