Suara.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjamin keamanan selama Pilkada 2018, meski sejumlah tersangka teroris yang ditangkap belakangan ini berencana melakukan aksi bom bunuh diri saat pesta demokrasi tersebut.
Tito menjelaskan, kelompok teroris tersebut menganggap pesta demokrasi sebagai sesuatu yang syirik.
"Kami mendeteksi ada beberapa kelompok teror ingin mengganggu TPS (tempat pemungutan suara),” kata Tito di Mabes Polri, Senin (25/6/2018).
Tito mengklaim, telah menangkap 13 terduga teroris, termasuk dua teroris asal Bogor yang tertangkap dan ditembak mati oleh Densus 88 di Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat pada Sabtu (23/6/2018) lalu.
"Ada 13 orang ditangkap termasuk di Depok. Kami melakukan tindakan cepat, kami inventarisasi kelompok itu dan dilakukan penangkapan," katanya.
Sebelumnya, terduga berinisial AS (29) dan AA (31), warga Bogor, Jawa Barat itu diduga ingin meledakkan diri dalam gelaran Pilkada 2018.
Pada saat Densus 88 melakukan penyergapan, tersangka sempat melakukan perlawanan dengan menyerang petugas.
Oleh karena itu, Tim Densus 88 langsung menembak kedua terduga anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu hingga tewas. Kedua jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk ditindak lanjuti.
Baca Juga: Incar Milenial, Mustika Ratu Perkenalkan Beauty Queen Series
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta