Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) legowo atas kekalahan pasangan nomor urut empat Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi di Pilkada Jawa Barat 2018.
Berdasarkan rata-rata hasil hitung cepat lembaga survei menyebut pasangan 2D berada di urutan ketiga. Sementara pasangan yang unggul yakni pasangan nomor urut satu Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum.
Kemudian di posisi kedua yakni pasangan Sudrajat - Achmad Syaikhu. Dan di posisi keempat TB Hasanuddin - Anton Charliyan.
"Kalau Jawa Barat ini berjalan jujur adil harus kita terima, yang diusulkan Demokrat tidak berhasil harus kita terima. Kita harus siap menerima kekalahan," ujar SBY di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (27/6/2018).
Mantan Presiden keenam itu mengatakan partainya siap menerima kekalahan. Kata SBY, sesuai tradisi Partai Demokrat apabila kalah di Pilkada ataupun Pemilu haruslah legowo.
"Seperti tradisi kami calon-calon yang kami usung selalu komunikasi kami, bagi calon kami yang kalah, saya sampaikan sabar dan tawakal," kata dia.
Meski demikian, SBY pun berpesan kepada pihak yang menang di Pilkada Jawa Barat untuk bersyukur dan tetap merangkul semua warga.
"Bagi calon yang menang, pesannya saya sama, bersyukur rangkul semua, jalani lima tahun jangan berhadapan terus saling jegal, mari jaga silaturahmi," kata SBY.
Sementara itu di kesempatan yang sama, Ketua Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan kekalahan pasangan calon yang diusung Demokrat harus dijadikan pelajaran.
Meski demikian, AHY menuturkan pihaknya akan menelesuri kekalahan pasangan calon yang diusung partainya. Pasalnya berdasarkan survei pasangan 2D unggul dibanding calon lain.
"Ya tentu saat ini masih banyak yang perlu kita pelajari, telusuri dan investigasi. Kami tentu dari partai Demokrat, Kogasma juga ingin tahu lebih banyak apa yang terjadi di lapangan," kata Agus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka