Suara.com - Aparat kepolisian masih terus memeriksa oknum Jakmania, suporter tim Persija Jakarta, yang diduga melakukan pemukulan terhadap putra Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, di Polres Jakarta Selatan, Sabtu (30/6/2018).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, oknum Jakmania tersebut ditangkap pada Jumat (29/6). Namun, Argo enggan menjelaskan kronologis penangkapan terhadap oknum suporter tersebut.
"Yang ditangkap sementara ini satu orang, sudah semalam ditangkap. Untuk lokasi penangkapan, saya tidak terlalu hapal. Masih diperiksa di Polres Jaksel," ujar Argo, saat dihubungi wartawan, Sabtu (30/6).
Kasus dugaan pemukulan terhadap putra Menpora ini telah dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan. Adapun nomor laporan polisi tersebut terdaftar dengan nomor : LP /1143/K/VI/2018/PMJ/Restro Jaksel tanggal 29 Juni 2018.
Sementara itu, Argo menuturkan bahwa pihaknya masih menunggu hasil visum dari korban pasca-pemukulan.
"Nanti tunggu hasil visum," ucap dia, yang juga enggan menyebutkan identitas oknum Jakmania tersebut.
Dikatakan Argo, hingga kini korban sendiri belum mencabut laporan tersebut, meski ada permintaan maaf dari pihak Persija Jakarta. Artinya, proses hukum masih berlangsung.
Untuk diketahui, dalam laporan polisi tersebut pelaku disebutkan dijerat dengan Pasal 351 Juncto 335 KUHP tentang Penganiayaan Disertai Perbuatan Memaksa dengan Kekerasan.
Pemukulan itu diketahui terjadi saat pertandingan Persija vs Persebaya di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Selasa (26/6) lalu. Kejadian bermula saat Persebaya mencetak gol di menit ke-20, yang membuat dua anak Menpora yang hadir menyaksikan laga itu di Stadion PTIK lompat kegirangan.
Baca Juga: Sasar Anak Muda Perkotaan, All New X-Ride 125 Hadir Lebih Stylish
Sikap tersebut ternyata membuat seorang oknum Jakmania merasa tidak senang. Suporter setia Persija itu pun lantas meminta keduanya untuk turun dan keluar dari stadion. Ketika hendak turun itulah, salah satu putra Menpora, Ahmad Sirou Fadlolloh, mendapat bogem mentah dari oknum Jakmania berinisial HP yang belakangan sudah diamankan polisi.
Terkait kejadian ini, bos Persija Jakarta, Gede Widiade, pun telah angkat bicara demi meminta maaf sekaligus menjernihkan suasana.
"Kami pribadi, Panpel, dan selaku Direktur Utama Persija, dengan kerendahan hati meminta maaf kepada putra Menpora, Bapak Imam Nahrawi dan keluarga besarnya, atas kejadian yang kurang mengenakkan ketika Persija menjamu Persebaya," kata Gede dalam penyataan resminya.
Gede berharap kejadian ini jadi pembelajaran pihaknya dalam pengamanan di dalam stadion. Ia pun berharap diberikan pintu maaf untuk Persija.
"Semoga kejadian itu menjadi pembelajaran bagi kami, agar ke depan terus berbenah dalam aspek keamanan dan kenyamanan di dalam serta luar stadion," ucapnya.
Berita Terkait
-
Erick Thohir Sibuk Rangkap Jabatan, PSSI Tunggu Waktu Tepat Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
-
Niena Kirana Gugat Cerai Dito Ariotedjo, Sidang Perdana Digelar 24 Desember
-
Bukan Jakmania atau Bobotoh, Suporter Klub Irak Raih FIFA Fan Award 2025
-
Rekomendasi 20 Brand Jaket Suporter, Dari Gaya Blokecore hingga Casual Eropa
-
Datang ke Stadion Lebih Nyaman dan Stylish: Rekomendasi 5 Brand Sepatu Idel untuk Suporter
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf