Suara.com - Ketua DPD I Golkar Sulawesi Selatan Nurdin Halid (NH) langsung mengevaluasi kader partai, setelah dirinya dinyatakan kalah pada quick count sejumlah lembaga survei sebagai calon gubernur pada Pilkada 2018.
Bahkan, mantan Ketua Umum PSSI tersebut membentuk tim investigasi untuk membersihkan para "penghianat" partai.
Nurdin tak dapat menyembunyikan kekecewaaannya setelah kalah pilkada berdasarkan hitung cepat KPU.
Saat ditemui di Rumah Pemenangan NH-Aziz Qahhar Muzdakkar, Jalan Mapala, Kecamatan, Rappocini, Minggu (1/7/2018) siang, ia menyebut partai berlambang Pohon Beringin dihuni banyak penghianat.
"Dari tahun ke tahun, setiap pemilu, Golkar selalu turun perolehan suaranya. Itu karena di dalamnya dihuni oleh parah anarkis-anarkis yang penuh kemunafikan. Di dalam Partai Golkar dihuni orang-orang yang hanya mementingkan pribadinya," ketus Nurdin.
Selama ini, kata dia, terlalu bangak anggota partai yang tidak loyal. Untuk itu, sebagai ketua partai di Sulsel, Nurdin mengakui melakukan pembersihan kader menghadapi Pileg dan Pilpres 2019.
"Selama saya masih ketua Golkar Sulsel, Insya Allah saya tidak akan membiarkan partai ini dihuni terus menerus oleh orang-orang yang penuh kemunafikan," tegasnya.
Nurdin mengakui, telah membentuk tim investigasi guna mengetahui penyebab kemunduran hasil perolehan suara Golkar. Serta mencari kader-kader munafik yang telah menghianati partai.
Ia menjelaskan, tim Investigasi Golkar akan dipimpin oleh Ambas Syam bersama Abdillah Natsir selaku sekretaris, serta anggota di antaranya La Kama Wiyaka, Apiaty Amin Syam, Rusdin Abdullah dan Chairul Tallu Rahim.
Baca Juga: Bakar Sampah, Kakek Berusia 70 Tahun Tewas
"Ini bukan soal Nurdin Halid, tapi disiplin partai harus saya tegakkan," tegasnya. [lirzam wahid]
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!