Suara.com - Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menitipkan sementara buronan pemerintah Malaysia, Datuk Seri Jamal Yunus ke rumah tahanan Polda Metro Jaya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, usai menjalani pemeriksaan di imigrasi pada Selasa (3/7) kemarin, Jamal Yunus langsung kembali dibawa ke rutan Polda Metro Jaya.
"Sekarang dititipkan ke polda lagi oleh imigrasi," kata Argo di Polda Metro Jaya, Rabu (4/7/2018).
Menurut Argo, polisi hanya ikut membantu upaya penangkapan Jamal di kawasan Tebet, Jakarta, Senin (2/7/2018). Ia mengatakan, penanganan kasus ini merupakan kewenangan imigrasi karena Jamal dianggap menyalahi aturan soal keimigrasian.
"Polisi kan diminta bantuan untuk tangkap yang bersangkutan (Jamal Yunus). Setelah dirangkap kemudian diperiksa ada pelanggaran imigrasi," kata dia.
Saat ini, Jamal Yunus masih mendekam di penjara yang dikhususkan untuk tahanan orang asing.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, Jamal Yunus akan segera dideportasi ke Malaysia usai ditangkap pihak kepolisian.
"Kalau tidak hari ini, ya besok," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Selasa kemarin.
Menurut dia, Jamal yang merupakan tersangka sejumlah kasus di Malaysia itu diperkirakan meninggalkan Malaysia pada 13 Juni 2018 secara ilegal.
Baca Juga: Makin Seru, Lihat Gerhana Bulan Total Pakai Aplikasi Ini
Jamal yang berstatus buronan itu baru diketahui berada di Indonesia setelah Kepolisian Diraja Malaysia menghubungi Tito. Menurut dia, sebelum tiba di Jakarta, Jamal diketahui sempat singgah di Medan, Sumatera Utara.
Jamal diburu polisi Malaysia sehubungan dengan sembilan kasus yang menjeratnya. Salah satunya adalah kasus mega korupsi 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) yang menyeret mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Khawatir Komnas HAM Dihapus Lewat Revisi UU HAM, Anis Hidayah Catat 21 Pasal Krusial
-
Terjebak Sindikat, Bagaimana Suku Anak Dalam Jadi Korban di Kasus Penculikan Bilqis?
-
Buah Durian Mau Diklaim Malaysia Jadi Buah Nasional, Indonesia Merespons: Kita Rajanya!
-
Panas Adu Argumen, Irjen Aryanto Sutadi Bentak Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Jangan Sok-sokan!
-
Ikut Duduk di Sekolah, Prabowo Minta Papan Interaktif yang Bikin Siswa Semangat Belajar Jangan Rusak
-
Profil Cucun Ahmad Syamsurijal, Anggota DPR yang Sebut MBG Tidak Perlu Ahli Gizi
-
Angka Kecelakaan di Jadetabek Meledak hingga 11 Ribu Kasus, Santunan Terkuras Rp100 Miliar Lebih
-
Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Membaik, Polisi Siapkan Pemeriksaan Libatkan KPAI
-
Usut Korupsi Bansos Beras, KPK Periksa Sejumlah Pendamping PKH di Jawa Tengah
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Perundungan, JPPI: Ini Kegagalan Negara