Suara.com - Satu balita berusia 7 bulan ditemukan tim SAR dan TNI dalam kondisi hidup di perairan Pulau Selayar, Sulawesi Selatan, Rabu (4/7/2018).
Bayi tersebut merupakan korban Kapal Motor Lestari Maju yang tenggelam pada Selasa (3/7) kemarin.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, balita tersebut ditemukan di sebuah pelampung yang diikatkan kencang pada tubuhnya.
Tim SAR menduga, balita itu sengaja diikatkan oleh orang tuanya pada sebuah pelampung untuk menyelamatkan nyawanya.
Sesudah video dan foto penyelamatan balita itu tersebar, terungkap identitas bayi tersebut bernama Aditya.
Balita berusia 10 bulan itu tercatat sebagai warga Desa Bontokanang, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar.
Ansar, kakek Aditya berdasarkan keterangan tertulis yang didapat Suara.com, mengakui cucunya berangkat dari Bulukumba ke Selayar bersama 6 orang anggota keluarganya.
“Aditya berlayar bersama 6 orang keluarga, termasuk ibunya, Ningsih (25) dan dua kakaknya, Anjel (8) dan Haidir (2). Tapi kata tim SAR, ibu dan kakaknya ditemukan meninggal dunia,” kata Ansar.
Ia menuturkan, berdasarkan pengakuan keluarganya yang selamat dari musibah itu, Ningsih mengikatkan Aditya ke pelampung dan menyerahkannya ke tim SAR di atas kapal.
Baca Juga: Klasemen Grup A Piala AFF U-19, Indonesia Ada di Puncak
“Dia bilang, ‘selamatkan ini anak, karena saya tak dapat pelampung’. Setelah itu, dia dan kakak-kakak Aditya terjun ke laut,” tuturnya.
Dalam data korban jiwa tragedi itu yang dipublikasikan Kementerian Perhubungan dan Basarnas, terdapat nama Ningsih, Anjel, dan Haidir.
Data Korban Meninggal Dunia:
1. Lk. Hary lasmono, (50), kepala ASAP Pelabuhan Pammatata.
2. Lk. Drs. Rurung, (58).
3. Pr. Marlia, (44), istri Rurung.
Berita Terkait
-
Foto 7 Karung Uang Rp 30 Miliar yang Ikut Tenggelam di Selayar
-
Rini, Bumil yang Tewas Peluk Anaknya saat KM Lestari Tenggelam
-
KM Lestari Karam, Menhub: Jumlah Penumpang Melebihi Manifes
-
Benda Mengapung di Laut Selayar Bukan Uang Rp 3 M, Tapi Mi Instan
-
Video Suasana Mencekam Evakuasi Korban KM Lestari Maju di Selayar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
KemenP2MI Kirim Logistik Bantuan Darurat untuk Ribuan Korban Banjir & Longsor di Sumatra
-
Program KDKMP Jadi Program Pemerintah Terpopuler, Menteri Ferry Raih Disway Awards 2025
-
Satgas PKH Mulai Bergerak, Usut Misteri Kayu Gelondongan Banjir Sumatra
-
Menata Ulang Jaminan Sosial untuk Mendorong Produktivitas Nasional
-
Rekaman CCTV hingga Buku Nikah Dikirim ke Labfor, Laporan Perzinahan Inara Rusli Masuk Babak Krusial
-
KPK Periksa Enam Saksi Kasus Dugaan Pemerasan Sertifikat K3 di Kemnaker
-
Rano Karno Minta Warga Jakarta Berbenah: Stop Buang Sampah ke Sungai!
-
Sempat Terdampak Banjir Rob, Kawasan Ancol dan Penjaringan Berangsur Normal
-
Perkuat Komunikasi Publik, Najib Hamas Minta ASN Pemkab Serang Aktif Bermedsos
-
Sawit Bikin Sewot: Kenapa Dibilang Bukan Pohon, Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra?