Suara.com - Subdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan menangkap empat dari tiga pelaku pembobolan rumah di RT13 Desa Sungai Dua, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin.
Tiga tersangka pencurian pada Rabu (4/7) itu yakni Subrowi alias Browi (39), DK (15), dan HYP (17), kesemuanya warga daerah Sungai Dua.
Satu tersangka lain yakni Aris masih buron dan menjadi kejaran polisi. Berkat pembobolan rumah tersebut, keempat tersangka menggasak Rp 50 juta.
Tersangka Browi mengakui, mendapatkan bagian Rp 4,2 juta dari aksi kejahatan tersebut.
Namun, lelaki yang sehari-hari merupakan petani beras ini mengakui mewakafkan sebagian hasil curiannya ke masjid.
"Dari Rp4,2 juta, saya wakafkan Rp 3 juta ke tiga masjid, sejuta setiap masjid. Saya tidak pernah maling sebelumnya, jadi merasa bersalah. Sisanya saya habis-habiskan saja, tidak saya kasih ke istri dan anak," tutur Browi, Jumat (6/7/2018).
Kejadian bermula saat tersangka Aris mengajak tersangka DK untuk melakukan pembobolan rumah, 13 Juni 2018. DK kemudian mengajak HYP dan Browi untuk menemani mereka berdua.
"Saya diajak paksa oleh Aris, kalau tidak ikut saya diancam ditusuk pakai pisau yang dibawanya. Makanya saya patuh saja," kata tersangka DK.
Setelah berhasil mengajak HYP dan Browi, keempat tersangka menuju rumah korban Boy Yanto yang sedang ditinggalkan oleh pemiliknya. Aris mendobrak pintu depan rumah korban menggunakan balok kayu besar.
Baca Juga: Aris Sangkal Perkosa Sebelum Injak Mati Petugas Kebersihan Rina
Kemudian tersangka DK masuk ke dalam rumah mencari barang berharga. Sementara tiga tersangka lain mengawasi situasi di luar dan samping rumah.
Akhirnya DK menemukan tas berisi uang tunai yang disimpan dalam lemari pajang. Keempat tersangka kemudian melarikan diri seusai mendapatkan hasil curian.
"Saya dapat bagian Rp3,5 juta, dipakai untuk beli baju dan senang-senang sama teman," kata DK.
Tersangka Hengky mengaku mendapatkan bagian Rp 4 juta, dan dihabiskan untuk membeli ponsel serta baju lebaran.
"Sisanya saya bagikan ke teman-teman, beli ineks, dan miras saat ada organ tunggal di dusun," ujarnya.
Kasubdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel Ajun Komisaris Besar Yoga Baskara mengatakan, setelah korban melapor, Unit 3 Subdit III pimpinan Kompol Bakhtiar mulai melakukan penyelidikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf