Suara.com - Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) melarang 35 masjid di enam kelurahan di Jakarta Timur untuk melakukan pemotongan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha, pada 22 Agustus 2018 nanti.
Alasannya adalah kawasan Jakarta Equestrian Park di Pulo Mas di Jakarta Timur harus steril dari hewan kurban saat berlangsungnya perhelatan Asian Games pada 18 Agustus hingga 2 September 2018. Perhelatan ajang olahraga se-Asia itu bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, larangan akan pemotongan hewan kurban itu telah disosialisasikan dan sudah diketahui masyarakat.
"Jadi memang sudah disampaikan lama dan alhamdulillah sejauh ini sosialisasinya berlangsung baik," kata Anies di kantor BPK Perwakilan Jakarta, Jakarta Selatan, Selasa (10/7/2018).
35 masjid yang dilarang melakukan pemotongan hewan kurban itu ada di Kelurahan Kayu Putih, Rawamangun, Pulogadung, Jati, Kelapa Gading Barat, dan Kelapa Gading Timur.
Adapun larangan itu tertuang dalam Instruksi Gubernur nomor 123 tahun 2017 soal pengendalian pemotongan dan penampungan hewan kurban.
Anies menyebut alasan larangan pemotongan hewan kurban di dekat lokasi arena berkuda Equestrian Park, lantaran kuda-kuda pacuan tersebut sangat sensitiv terhadap virus dan bakteri.
"Karena di sana ada Equestrian yang kuda-kudanya memiliki sensitivitas dan aturan tentang binatang yang berada di sekitar sana sangat ketat," ujar Anies.
Karenanya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu meminta masyarakat mengerti akan larangan tersebut.
Baca Juga: Vermaelen : Jika Gagal ke Final, Itu Mengecewakan
"Kami berharap masyarakat memahami karena ini (Asian Games) bukan sesuatu yang terjadi tiap tahun. Ini 56 tahun yang lalu, ada kejadian, sekarang ada dan di seluruh dunia aturannya sama. Mari kita tunjukan bahwa Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik dan warga Jakarta bisa jadi tuan rumah yang baik," tandas Anies.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka
-
Mendagri Sambut Kunjungan CIO Danantara, Bahas Pendidikan dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
-
Nasib 7 Pekerja Freeport Tertimbun Longsor: Titik Terang Belum Juga Muncul, Komunikasi Terputus!
-
Kronologi Sadis Penculikan Kacab Bank BUMN: Kopda FH Sempat Ancam Lepas Korban Gegara Hal Ini!
-
Setelah Bikin Blunder, KPU Minta Maaf karena Aturan Rahasia Ijazah Capres
-
Uang Pengembalian Khalid Basalamah Berubah Jadi Sitaan Korupsi Kuota Haji? KPK: Nanti Kami Jelaskan
-
Gen Z Pemilik Second Account Ketar-ketir! Komdigi Kaji Usulan 1 Orang 1 Akun Medsos
-
Didukung Senior dan Mayoritas DPW, Eks Mendag Agus Suparmanto Dideklarasikan Maju Jadi Caketum PPP
-
Menpar Widiyanti Disebut Mandi Pakai Air Galon Saat ke Pelosok