Suara.com - Ketentuan anak guru yang menjadi prioritas utama pendaftaran siswa didik baru (PPDB) di SMA/SMK dinilai menjadi titik lemah dalam skala prioritas pendaftaran. Ratusan anak guru di Jawa Tengah ditemukan melenggang mulus masuk sekolah tempat orang tuanya mengajar.
"Proses masuknya anak guru ini ada celah kelemahannya. Di mana guru sebagai panitia (verifikator) juga sebagai pendafar jadi terlihat kurang independen dan masyarakat tidak mengetahuinya," kata M Syofii dari Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pattiro) Semarang, Selasa (10/7/2018).
Menurut Syofii, berdasar data rekapitulasi posko PPDB Jateng 2018, Pattiro Semarang dan Relawan Integritas menyebukan, mayoritas anak guru berminat masuk IPA ada 376 orang siswa. Kemudian SMK terdapat 159 siswa dan IPS 139 siswa.
"Tercatat total 674 anak guru otomatis masuk dalam PPDB SMA/SMK tanpa pertimbangan nilai dan zonasi," kata dia.
Ketentuan dalam Pergub Jateng 64 tahun 2018 tentang PPDB pasal 13 memang menyebutkan memang anak guru mendapatkan prioritas itu.
"Namun berseberangan dengan Permendikud nomor 14 tahun 2018 di pasal 14 yang menyebutkan bahwa dalam seleksi siswa baru jenjang SMA hanya memperhatikan jarak tempat tinggal, SHUN SMP, dan prestasi akademik maupun non akademik lainnya," ia menjelaskan.
Sejumlah daerah terbesar, penyumbang anak guru di Jateng adalah Kabupaten Cilacap dengan 41 siswa. Sementara paling sedikit ada di Kota Pekalongan, Purbalingga dan Wonosobo masing-masing dengan 6 siswa untuk SMA.
"Jenjang SMK paling banyak penerima anak guru di Kota Semarang yaitu 20 siswa," kata dia.
Melihat itu, pihaknya menyarankan agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah merevisi Pergub nomor 64 tahun 2018 dengan menghilangkan pertimbangan anak guru sebagai bagian prioritas yang diterima.
Baca Juga: Datang ke Nasdem, Abraham Samad Ditanya Keinginan Jadi Capres
"Karena tidak sesuai dengan azas keadilan dan pemerataan. Dinas juga harus melakukan verifikasi terhadap seluruh anak guru yang terdaftar dalam PPDB sesuai dengan fakta atau tidak," imbuhnya. (Adam Iyasa)
Berita Terkait
-
Ombudsman Yogyakarta Endus Praktik Pungli di Kota Pendidikan
-
Rusuh karena Diejek Napi Jakarta, 9 Sel Rutan Pemalang Jebol
-
Jenazah Napi Teroris Tewas di Nusakambangan Dibawa ke Makassar
-
Sebelum Meninggal, Napi Teroris Basri Kritis dan Gagal Nafas
-
Santap Hidangan Pesta Nikah, Puluhan Warga Jepara Keracunan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Resmi Diumumkan, Ini Dia 8 Hari Cuti Bersama 2026, Siap-siap Atur Jadwal Libur Panjang dari Sekarang
-
Minta Maaf Kasus Keracunan MBG Kembali Terulang, Pemerintah: Bukan Kesengajaan
-
Sejarah Bakal Berakhir! Kementerian BUMN di Ambang Dilebur ke Danantara, Istana-DPR Beri Sinyal Kuat
-
Wali Kota Prabumulih Langgar Aturan Buntut Copot Kepsek SMPN 1, Ini Sanksi dari Kemendagri
-
Modus Licik Eks Pejabat MA Zarof Ricar Sembunyikan Aset Rp35 Miliar, Ternyata Atas Nama Dua Anaknya
-
Wali Kota Prabumulih Beri Hadiah Motor Listrik ke Kepsek SMPN 1, Auto Dinyinyiri Warganet
-
Pemerintah Akui Ada Kemungkinan Kementerian BUMN Dilebur dengan Danantara, Tapi...
-
Prabowo Bersiap Naikkan Gaji ASN hingga TNI/Polri, Guru dan Nakes Jadi Prioritas Utama
-
Penggaung Jokowi 3 Periode Masuk Kabinet Prabowo, Rocky Gerung: Qodari Konservatif, Tak Progresif!
-
Geger di India, Wabah Amoeba Pemakan Otak Renggut Nyawa Bayi hingga Lansia