Suara.com - Narapidana terorisme (Napiter) Lapas Nusakambangan, Muhammad Basri alias Abu Syaif dilaporkan meninggal pada Sabtu (7/7/2018). Polisi menyebut Basri meninggal lantaran berbagai macam penyakit yang dideritanya selama mendekam di penjara.
"Itu karena kegagalan fungsi jantung akut, penyakit paru obstruksi kronis, diabetes dan gagal nafas, sesuai dengan Surat Keterangan Kematian dari RSUD Kabupaten Cilacap," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol M. Iqbal melalui keterangan tertulis, Senin (9/7/2018).
Iqbal menuturkan, Basri sudah dibawa ke RSUD Kabupaten Cilacap untuk mendapatlan pertolongan pertama, pada Sabtu sekitar pukul 20.50 WIB. Namun, nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Jenazah Basri telah diserahkan ke pihak keluarga. Dan rencananya dimakamkan di Makasar, Sulawesi Selatan.
"Situasi serah terima (dengan keluarga) berlangsung lancar dan kondusif hingga akhir kegiatan," ujar Iqbal.
Seperti diketahui, Basri didakwa sebagai otak pelaku percobaan pembunuhan terhadap mantan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo pada November 2012 lalu. Syahrul tengah mengikuti acara jalan santai di Kota Makassar. Tiba-tiba dua orang teroris melemparkan bom rakitan tetapi tidak meledak. Dua pelaku diduga melakukan aksinya setelah berdiskusi dengan Basri.
Basri juga disebut sebagai simpatisan kelompok radikal ISIS. Dia juga didakwa telah memberangkatkan anak dan keponakannya ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Ia juga diketahui pernah bergabung dan mengikuti pelatihan militer di Afghanistan pada 1998 silam.
Basri akhirnya dinyatakan bersalah dan divonis 8 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Februari 2016.
Berita Terkait
-
Sebelum Meninggal, Napi Teroris Basri Kritis dan Gagal Nafas
-
Paru-paru Akut Hingga Gagal Jantung, Napi Teroris Ini Tewas
-
Resmi! Kotak Kosong Menang, Pilkada Makassar Diulang Pada 2020
-
Rapat Rekapitulasi Pilkada Makassar Diwarnai Keributan
-
Perhitungan Suara Pilwalkot Makassar Dijaga Super Ketat Tentara
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya