Suara.com - Mantan narapidana terorisme Abu Tholut angkat bicara setelah aksi teror dan paham radikalisme agama kembali menguat di Indonesia.
Mantan Ketua Mantiqi III Jamah Islamiyah (JI) yang divonis bersalah karena menggelar latihan militer di pegunungan Jalin Jantho Aceh tersebut, menganggap aksi teror yang merebak beberapa waktu terakhir adalah konsekuensi wajar.
Sebab, kata dia, Majelis Ulama Indonesia serta para ulama minim menjelaskan bahaya paham radikalisme.
"Karena pemerintah hanya bekerja berdasarkan pada tindakan hukum, tidak pada bagaimana menyadarkan bahayanya paham radikalisme," kata eks ISIS tersebut saat disambangi Suara.com di rumahnya, Dukuh Pondok RT4/RW3 Kecamatan Bae Kudus, Rabu (11/7/2018).
Mantan kombatan perang Afghanistan ini mengatakan, asal mula radikalisme agama seseorang berpusat pada soal pemahaman.
"Ini soal pemahaman. Nah, pemahaman itu bukan ranah polisi, tapi MUI, ulama, ustaz. Tapi saya menilai mereka belum memberikan porsi cukup untuk terjun ke masyarakat dan menjelaskan soal bahaya radikalisme itu,” tuturnya.
Ia mengatakan, peran ulama yang minim tersebut juga disebabkan kekurangan ruang diskusi ilmiah mengenai terorisme dan radikalisme agama.
Bahkan, hampir tidak ada yang mampu mempertemukan pentolan teroris dengan ulama untuk sekadar meluruskan paham.
"Pernahkah mareka mengunjungi (napiter) dalam rangka berdialog, diskusi ilmiah terkait pemahaman, saya kira belum pernah. Paling mereka hanya bicara di media, mengancamlah, mengutuklah," sergahnya.
Baca Juga: Belum Diumumkan, Jokowi Tak Ingin Cawapresnya Setengah Matang
"Mana? paling bisanya (bilang) ini sesat, ini teror, paling begitu. Tapi penjelasan bagaimana letak sesatnya, apakah para tokoh agama ini pernah ketemu para pelaku aksi ini yang sekarang ada di laapas?” sambungnya.
ebagai orang yang pernah menduduki sejumlah jabatan mentereng di jaringan terorisme, Abu Tholut alias Musthofa, paham betul sel jaringan radikalis terutama ISIS akan tetap melancarkan aksi teror pada masyarakat.
ISIS, menurut Abu Tholut adalah dalang dari semua aksi teror itu. Mereka akan membunuh siapa saja yang menentang pahamnya.
Dia juga mengkritik kerja kepolisian yang baru-baru ini getol menangkapi para terduga terorisme. Menurutnya, apalah arti dipenjara namun paham radikalisme tetap ada dalam otak mereka.
"Seusai kejadian bom Surabaya atau lainnya, polisi menangkap ratusan terduga terorisme. Itu belum cukup, aksi pasti akan kembali terjadi, selama pemahaman terorisme dan radikalisme di masyarakat tidak diluruskan oleh ulama," ujar pria berjenggot ini. [Adam Iyasa]
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Kahiyang Ayu Angkat Pesona Batik Sumut di Gebyar Kriya Nusantara dan Jogja ITTAF 2025
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Peserta GIXA North Sumatera 2025
-
Detik-detik Pencarian Korban Longsor Cilacap, BNPB Ingat Pesan Prabowo
-
Rosan Ungkap Pertemuan Raja Yordania Dengan Danantara, Ada Tawaran Tiga Proyek Investasi
-
Hasil Gelar Perkara Kasus Pelecehan Seksual di Internal Transjakarta, Terduga Pelaku Cuma Dimutasi?
-
Peluk Hangat Prabowo Lepas Kepulangan Raja Yordania dari Halim, Begini Momennya
-
Usai Ada Putusan MK, Prabowo Diminta Segera Tarik Polisi Aktif dari Jabatan Sipil
-
Gaungkan Jurnalisme Berkualitas, Forum Pemred Gelar Run For Good Journalism 2025 Besok
-
Tak Berkutik! Pria Viral yang Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal Diringkus di Cilincing
-
Tingkatkan Literasi Perlindungan Jaminan Sosial Pekerja, BPJS Ketenagakerjaan Gelar Acara Bedah Buku