Suara.com - Pusat Laboratorium Forensik Polri masih meneliti barang bukti yang diambil pasca-olah TKP ledakan di komplek Ruko Grand Wijaya Centre, Kebayoran, Jakarta Selatan, Kamis (12/7/2018) kemarin.
Kepala Bidang Balistik Metalurgi Forensik Puslabor Polri Kombes Ulung Kanjaya mengatakan, kemungkinan hasil labfor terkait penyelidikan kasus akan rampung sekitar satu minggu.
"Paling enggak lama, (pemeriksaan labfor selesai) sekitar di bawah satu minggu lah," kata Ulung saat dikonfirmasi, Jumat (13/7/2018).
Menurutnya, ledakan ini dipicu karena gas sudah mengendap di ruangan dapur kantor konsultan properti itu. Sehingga menimbulkan ledakan yang cukup besar.
Bahkan, pemantik ledakan itu diduga karena kumpulan gas tersambar oleh percikan api yang disebabkan korsleting listrik dari barang elektronik di ruangan tersebut.
"Gas itu kalau sudah mengisi di satu ruangan, itu kalau terpicu dengan api itu meledaknya seperti bom. Jadi misalnya ruangan itu kan sekitar 4,5 x 8 meter, itu kalau terisi (gas) itu ya dahsyat seperti ini, bisa memecahkan sekitarnya. Ini kan ada pintu sampai terlempar," beber Ulung.
Dia menyebutkan petugas tak menemukan adanya ventilasi udara di bagian dapur di kantor tersebut saat melakukan olah TKP. Menurutnya apabila ada kasus tabung gas mengalami kebocoran di ruang tertutup, maka isi dalam gas itu akan mengedap setinggi satu meter.
"(Gas) dia tingginya sekitar 1 meteran. Jadi kalau desain rumah, ada dapurnya, dapur itu harus ada sirkulasi udara. Jadi ada ventilasinya. Kalau ada kebocoran gas, gas itu harus bisa dikeluarkan secepatnya, harus keluar udara bebas," katanya.
Dia pun menduga bila kebocoran yang mengakibatkan ledakan di kantor tersebut bukan berasal dari tabung gas ukuran 12 kilogram, melainkan disebabkan karena masalah di bagian sistem regulator. Namun, kata dia hasil labfor yang bisa menentukan soal kebocoran gas yang mengakibatkan ledakan tersebut.
Baca Juga: Sang Guru Olahraga yang Akan Pimpin Laga Final Piala Dunia 2018
"Enggak, (tabung gas) masih ada isi. Itu tabungnya enggak bocor. Kemungkinan dari regulator apa karetnya, apa sistem kompornya, itu kita masih selidiki di lab," tandas Ulung.
Setidaknya 11 bangunan dan sebuah mobil rusak akibat terkena ledakan di kantor konsultan properti tersebut. Ledakan itu juga mengakibatkan dua pedagang bernama Anjasmara dan Adeng luka-luka akibat terkena serpihan kaca.
Berita Terkait
-
Ledakan di Grand Wijaya, Polisi Mau Periksa Penyewa Ruko
-
Telisik Penyebab Ledakan Ruko Grand Wijaya, Polisi Sita Dua CCTV
-
Anjasmara Sempat Dilarikan ke RS, Kaki Sobek karena Ledakan Gas
-
3 Penjaga Ruko Grand Wijaya Lolos dari Maut Ledakan Tabung Gas
-
Ledakan Ruko Grand Wijaya, Polisi Angkut Tabung dan Kompor Gas
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Lumpur Setinggi 2 Meter Mustahil Disingkirkan? Ini Solusi Manfaatkan Kayu Gelondongan Sisa Banjir
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313