Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan Dewan Pengarah Open Government Partnership (OGP) Summit 2018 di Tbilisi, Georgia, 17-19 Juli 2019, mengajak dunia konsisten menjaga demokrasi.
Pertemuan Dewan Pengarah OGP dihadiri para menteri dari 11 negara mewakili 75 negara anggota OGP dan 11 perwakilan organisasi masyarakat dunia yang terpilih sebagai Dewan Pengarah OGP. Termasuk di antaranya negara dewan pengarah antara lain Pemerintah Georgia, Kanada, Perancis, dan Korea Selatan.
Salah satu isu utama pada pertemuan ini terkait bagaimana kerja sama multilateral Open Government Partnership, yang terdiri dari 75 negara dapat bersama-sama menghadapi isu menyempitnya ruang kebebasan berpendapat serta meningkatnya ancaman pada sistem demokrasi, radikalisme, dan intoleransi.
"Demokrasi memerlukan keseimbangan pengaruh antara semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah," kata Moeldoko di Tbilisi, Georgia melalui keterangan persnya kepada wartawan, Rabu (17/7/2018).
Secara kritis, Kepala Staf Kepresidenan menyoroti bahwa di era digitalisasi informasi, yang terjadi justru bukan hanya menyempitnya ruang gerak publik, tetapi juga ruang gerak pemerintah sendiri.
"Saat ini, pemerintah tidak dengan mudah menyampaikan fakta ketika harus berhadapan dengan sentimen dari kelompok radikal atau kelompok dengan perspektif yang berseberangan," kata Moeldoko.
Namun, Moeldoko mengajak pemerintah global untuk tetap menjaga ruang kebebasan berpendapat publik dan konsisten dalam menyampaikan informasi yang berbasiskan fakta kepada masyarakat.
Moeldoko juga menyampaikan kesanggupan Indonesia unutk memimpin usaha advokasi terkait dengan komitmen anti korupsi, khususnya melalui inisiatif ‘Keterbukaan Pemilikan (Beneficial Ownership/BO)’.
"Pemerintah telah menyusun regulasi yang memungkinkan terciptanya BO, yakni Perpres 13 tahun 2018 sebagai bagian dari usaha pencegahan korupsi," katanya.
Baca Juga: Kakaknya Dituduh Aniaya Pengendara, Ini Kata Adik Anggota DPR
Menutup pertemuan forum ini, Moeldoko menyampaikan komitmen Indonesia untuk tetap memimpin penerapan nilai keterbukaan pemerintah, khususnya di kawasan Asia. Pernyataan ini disambut baik oleh seluruh peserta rapat Dewan Pengarah OGP Summit 2018.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres