Suara.com - Inspeksi mendadak (sidak) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham (Kanwil Kemenkumham) Sulawesi Selatan di blok tindak pidana korupsi (tipikor), Lapas Kelas 1 Makassar menemukan uang tunai Rp16 juta, Minggu (22/7/2018).
Sejak pukul 22.00 WITA hingga pukul 00.00 WITA, tim Kanwil Kemenkumham Sulsel yang dipimpin Kadiv Permasyarakatan Marasidin Siregar merazia di blok H2, I1 dan I2 yang dihuni napi tipikor.
Sejumlah barang ilegal berhasil disita, seperti puluhan carger, senjata tajam, gelas kaca, gawai, televisi, kipas angin, hingga kompor minyak.
Selain itu salah satu yang sempat menjadi perhatian, sebab di salah satu kamar di blok I2, tim yang melakukan penggeledahan berhasil menemukan yang tunai hingga Rp16 juta.
Namun belakangan diketahui duit sebanyak itu merupakan milik narapidana untuk keperluan ibada kurban. Hal itu dibenarkan Marasidin seusai menggelar apel penutupan sidak.
"Untuk masalah uang, setelah saya konformasi, memang kita di sini tetap menggungah saudara-saudara kita ini tetap menjalankan syar'i, jadi uang tersebut ada Rp16 juta adalah uang yang telah dikumpul untuk melaksanakan Idul Kurban," terang Marasidin.
Marasidin menyebutkan tradisi berkurban di kalangan narapidana dan pihak lapas sudah ada sejak benerapa tahun terakhir. Bahkan 2017 lalu sebanyak 14 ekor sapi disembelih dari hasil uang yang dikumpulkan dari para narapidana.
Marasidin mengaku uang tersebut belum diserahkan ke kas panitia kurban lantaran baru diserahkan kerabat saat Sabtu (21/7/2018) lalu, atau di luar jam kerja. (lirzam wahid)
Baca Juga: Kanwil Kemenkumham Razia Blok Tipikor Lapas Makassar
Berita Terkait
-
Ada Penjara Mewah Koruptor, Kemkumham Sidak ke Lapas Sukamiskin
-
Pakar Usul Koruptor Dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, Setuju?
-
KPK Peringatkan Kalapas se-Indonesia Menolak Suap dari Koruptor
-
Napi Korupsi Wawan Disebut Atur Proyek di Banten dari Penjara
-
Kasus Suap Suami Inneke, ICW Usul Bubarkan Penjara Koruptor
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis