Suara.com - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais sindir pemerintah soal kerusakan lingkungan dan berbagai masalah atas berdirinya pertambangan Freeport yang berdiri di atas tanah Papua.
Sejak masuknya Freeport di Papua pada tahun 1967, dirinya menyebut banyak terjadi pelanggaran didalamnya.
Amien Rais bercerita jika dirinya pernah di undang pihak Freeport pada tahun 1996 untuk memberikan sambutan tahun baru kepada para pekerja Freeport.
Dirinya yang kala itu menginap di Tembagapura merasa terguncang setelah menyaksikan berbagai penjarahan yang terjadi disana.
"Kemudian betapa rasa nasionalisme saya betul-betul memang bergejolak dengan mata kepala, saya buka ahli pertambangan, saya tahu bahwa ini adalah penjarahan, penghinaan, ini seperti state of the state. Bukan state within state. Tapi negara di atas negara. Karena sudah ugal-ugalan tapi anehnya kita tenang-tenang saja," kata Amien Rais di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (26/7/2018).
Amien Rais lanjut bercerita perihal Rumah Dana Pensiun dari Norwegia yang mencabut sahamnya dari Freeport sebesar 280 juta Dolar AS. Hal tersebut lantaran Rumah Dana Pensiun tersebut tidak tega dan enggan melakukan kerusakan lingkungan yang terjadi di Papua.
"Anehnya kita sendiri cenderung menganggap enteng soal kehancuran lingkungan. Bahwa kita abai mengenai kerusakan lingkungan di Papua. Temuan ini dianggap angin lalu oleh sebagian pemimpin bangsa yang telah pekok dan tuli karena sudah tertutupi dengan kepentingan ekonomi yang penuh skandal," tandas Amien.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Jerat Impor Tembakau: Saat Petani Lokal Merugi dan Rokok Murah Mengancam Remaja
-
Banjir Kepung Sumatera: Puan Minta Pemerintah Gercep Evakuasi, Perintahkan Anggota DPR Turun
-
Bencana Ekologis Mengepung Indonesia, Wakil Ketua MPR Desak Pemerintah Percepat Aksi Iklim
-
Tegaskan Belum Hentikan Kasus Arya Daru, Polisi Buru 'Dalang' Medsos dan Dalami Sidik Jari Misterius
-
Fisik Mulai Pulih, Psikis Belum Stabil: Pemeriksaan F Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Tertunda
-
Babak Baru Kasus Alvaro Kiano: Polisi Dalami Keterlibatan Pihak Lain, Siapa Komplotan Alex?
-
Polda Siapkan Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Permintaan Roy Suryo Cs Jadi Pemicu?
-
Viral Bocah SD PP Naik KRL Tangerang-Jakarta Demi Sekolah, Rano Karno: Kamu Hebat Nak!
-
Babak Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Polisi Gelar Perkara Khusus, Nasib Roy Suryo Cs Ditentukan
-
Jelang Nataru, Polda Metro Jaya Siagakan 1.500 Satpam dan Satkamling