Suara.com - Salah satu tokoh Alumni 212, Kapitra Ampera masih belum menentukan dukungannya terhadap Joko Widodo (Jokowi) di Pemilihan Presiden 2019. Bakal calon anggota DPR RI dari PDI Perjuangan itu masih berharap pentolan FPI, Rizieq Shihab (HRS) maju di Pilpres 2019.
"Kok pakai otomatis (dukung Jokowi?). Kan calon saya HRS," ucap Kapitra kepada Suara.com, Senin (30/7/2018).
Kapitra menjelaskan, saat mendaftar sebagai bakal caleg dapil II Riau melalui PDI Perjuangan sudah minta izin ke partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri untuk tetap mendukung Habib Rizieq.
"Kan saya sudah minta izin, jangan dipertentangkan. Kalau dipertentangkan bertentangan dia, tapi kalau diizinkan nggak bertentangan dong," katanya.
Saat ditanya kalau Habib Rizieq tidak dicalonkan sebagai calon presiden di 2019, Kapitra belum mau buru-buru menyatakan dukungannya ke calon petahana, Jokowi.
"Kita lihat dulu gitu lho (calon yang maju). Siapa saja calonnya. Kita lihat dulu ini kan masih belum final, jadi kita lihat dulu lah," katanya.
Berita Terkait
-
Gunakan Helikopter, Jokowi Tinjau Penanganan Gempa Lombok
-
Jokowi Mau Datang Sore, Paginya NTB Diguncang Gempa 6,4 SR
-
Anies Bantah Sudah Kirim Surat Izin ke Jokowi untuk Jadi Capres
-
Golkar Jateng Tolak JK, Pilih Airlangga Hartarto Dampingi Jokowi
-
Dari Mekah, Habib Rizieq Shihab Buka Acara Ijtima Ulama
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta