Suara.com - Polisi telah meminta keterangan keluarga politikus PKS Mardani Ali Sera terkait kasus pelemparan bom molotov. Berdasarkan keterangan keluarga, Mardani tak pernah memiliki masalah dengan orang lain sebelum rumahnya jadi sasaran bom molotov oleh pelaku misterius.
"Dari keterangan keluarga, beliau (Mardani) belum pernah ada musuhan dengan orang. Selama ini tak pernah ada sengketa dengan siapapun," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto di Polda Metro Jaya, Senin (30/7/2018).
Namun demikian, Indarto belum mengecek keteragan Mardani yang telah diperiksa di Polsel Pondok Gede, Jumat (27/7/2018). Indarto tak mengetahui keterangan Mardani terkait perkara teror molotov tersebut.
"Kalau dari pak Mardani saya belum baca (berita acara pemeriksaan)," katanya.
Indarto menyampaikan, alasan polisi memeriksa Indarto untuk memastikan apakah pentolan gerakan #2019GantiPresiden itu pernah diteror atau memiliki masalah dengan orang lain. Pemeriksaan terhadap Mardani, kata Indarto untuk mengetahui apakah ada motif politik di balik kasus pelemparan bom molotov tersebut.
"Nah itu, saya kan belum baca. Kan beliau bisa berikan informasi, A, B dan C. Apa beliau pernah punya perselisihan dengan orang lain, apakah pernah," katanya.
Sebelumnya, rumah Mardani di Jalan KH. Ahmad Madani, Nomor 99, RT 9, RW 9, Jati Makmur, Pondok Gede, Kota Bekasi, Kamis (19/7/2018) dini hari menjadi sasaran pelemparan bom molotov. Dari penyelidikan sementara, pelaku yang melakukan aksi teror bom molotov itu berjumlah dua orang.
Aksi pelemparan bom molotov itu sempat dipergoki petugas keamanan yang sedang melakukan patroli di sekitar rumah Mardani. Saat terpergok, pelaku yang menggunakan sepeda motor sempat melemparkan satu bom molotov dan langsung melarikan diri.
Polisi pun sedang mengidentifikasi sidik jari dari kedua pelaku melalui temuan sebuah botol molotov yang masih utuh di dekat kediaman Mardani.
Baca Juga: Kesaksian Mardani Ali Sera saat Rumahnya Dilempar Bom Molotov
Berita Terkait
-
Polisi: Pelempar Bom ke Rumah Mardani Ali Sera Terencana
-
Kesaksian Mardani Ali Sera saat Rumahnya Dilempar Bom Molotov
-
Bom Molotov, Mardani Ali Sera Akan Diperiksa Polisi Pekan Ini
-
Teror Bom Molotov, Rumah Mardani Ali Sera Dijaga Ketat Polisi
-
Rumah Ketua DPP PKS Dibom Terkait Pilpres? Ini Kata Polisi
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah