Suara.com - Sandiwara Arief Faisal (45), warga Jalan Kambang Iwak, Kelurahan Tanjung Raman, Kecamatan Prabumulih Selatan, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, tidak berlangsung mulus pada akhirnya.
Pelaku yang berprofesi sebagai kontraktor tersebut, nekat menembak kakinya sendiri demi meyakinkan polisi agar dianggap sebagai korban perampokan yang terjadi pada Selasa (24/7/2018), sekitar pukul 12.00 WIB di Jalan Lingkar Prabumulih.
Namun, pengorbannya sia-sia. Alih alih mendapatkan status sebagai korban perampokan, polisi justru berhasil menemukan kejanggalan saat Arief dimintakan keterangan terkait sandiwaranya tersebut.
Belakangan diketahui, tindakan ironis yang dilakoni Arief, lantaran ingin menghindar dari lilitan hutang sebesar Rp 1,5 miliar yang dideritanya.
Kapolres Prabumulih Ajun Komisaris Besar Tito Travolta Hutahuruk menjelaskan, saat disidik, pelaku seolah-olah menjadi korban perampokan.
Modusnya, pelaku mengambil uang sebesar Rp 501 juta, lalu uang itu disetor ke bank Rp 200 juta. Kemudian pada pukul 12.00 WIB, pelaku mengambil lagi uang yang disetornya tadi di bank lain sebesar Rp 150 juta.
”Jadi, seolah-olah pelaku telah mengambil uang Rp 700 juta untuk dibayarkan ke salah satu orang tempatnya berhutang," jelas Tito di Prabumulih, Rabu (1/8/2018).
Setelah mengambil uang tersebut, pelaku kemudian pergi menuju ke arah Jalan Lingkar. Di sanalah pelaku menembak paha sebelah kirinya sendiri, dan melaporkan kepada pihak kepolisian seolah-oleh menjadi korban perampokan.
"Dari rangkaian cerita tersebut, saat dilidik timbul berapa kejanggalan-kejanggalan yang dilakukan Arief, dan benar saja ternyata Arief tidaklah dirampok. Atas perbuatannya, pelaku kami kenakan Pasal 242 KUHP Junto (JO) 220 KUHP, dengan ancaman 7 tahun penjara. Karena tersangka sudah disumpah dan memberikan keterangan palsu," tegasnya.
Baca Juga: Jadi Mualaf Beasiswanya Disetop, Arnita Disiram Kencing Babi
Sementara Arief mengakui semua yang dia lakukan tersebut hanyalah rekayasa.
"Saya banyak utang kepada sejumlah orang. Saya pusing dan bingung, sehingga muncullah ide untuk membuat rekayasa seolah-olah saya dirampok," katanya seraya tertunduk menyesali perbuatannya. [Andhiko Tungga Alam]
Kontributor : Andhiko Tungga Alam
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor