Suara.com - Penyebab kebakaran rumah yang menewaskan enam orang sekeluarga di lorong 166, Jalan Tinumbu, Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (6/8) pekan lalu, akhirnya terungkap.
Tragedi itu bukan lantaran ketidaksengajaan, melainkan buah aksi enam orang dan dialangi narapidana kasus bandar narkoba.
Penyidik Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar berhasil meringkus enam orang yang diduga terlibat dalam kasus penganiayan sekaligus pembakaran. Lima di antaranya sudah berstatus tersangka.
Kepala Polrestabes Makassar Komisaris Besar Irwan Anwar menerangkan, setelah melakukan penyelidikan, pemabakaran rumah itu didalangi seorang bandar narkoba bernama Akbar Daeng Ampuh alias Rangga, yang saat ini mendekam di Lapas Kelas 1 Makassar.
Bos narkoba itu geram lantaran salah satu korban, Ahmad Fahri alias Desta (25) yang sudah mengambil sabu darinya senilai Rp 10 juta, tak pernah menyerahkan uang. Bahkan belakangan Desta mencoba kabur ke Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
"Tim Reskrim Polrestabes Makassar telah berhasil mengumpulkan bukti dan mengamankan dua pelaku pembakaran, termasuk napi yang menyuruh pembakaran," jelas Irwan.
Selain Akbar alias Rangga, juga diamankan pelaku pembakaran, Andi Muh Ilham alias Ilho (23). Keduanya sudah diamankan aparat kepolisian untuk menjalani penyidikan.
Seorang pelaku, Rangga, mengakui geram terhadap korban Fahri alias Desta. Pemuda itu sudah mengambil sembilan paket sabu darinya, namun tak pernah menyerahkan hasil penjualan.
"Dia ambil barang dua kali, pertama tiga paket, lalu kedua enam paket, tapi tidak pernah kasih kembali uang," ujar Rangga.
Baca Juga: Jadi Cawapres Jokowi, Ma'ruf Amin Dituntut Mundur dari MUI
Narapidana yang divonis 12 tahun penjara sejak 2013 lalu itu mengontak tangan kanannya, Ilho melalui Facebook.
Ilho bersama Appang alias Ammang yang masih bersatatus buronan (DPO) kemudian mendatangi rumah Sanusi, tempat Desta bersembunyi.
Sekitar pukul 2.00 WITA, keduanya sempat mencari Desta dan menagih untuk kali terakhir. Selang dua jam, mereka kembali ke rumah itu lalu menyiramkan bensin ke rumah Sanusi dan menyulut korek api.
Aksi brutal itu tidak hanya menewaskan korban Ahmad Fahri, tapi juga kakeknya yakni Sanusi (70), dan sang nenek, Bondeng (65).
Tante Desta bernama Musdalifa, dan kedua sepupunya, Ijas (5) serta Namira Ramadina (21) ikut tewas.
Selain pelaku pembakaran, polisi juga menangkap tiga tersangka yang diduga melakukan penganiayaan terhadap Desta sebelum pembakaran. Mereka berasal dari kelompok berbeda namun masih terkait utang narkoba.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Detik-detik Tembok Sekolah di Palmerah Roboh: Udah Goyah, Lari Selamatkan Diri dari Api
-
Kementerian HAM Akan Kumpulkan Seluruh Data Hak Asasi Manusia Lewat Platform Ini
-
Ngeri! Cekcok di RS Duta Indah Berujung Petaka, Wanita Dihajar Mantan Suami Sampai Gigi Rontok
-
KPK Kembalikan Aset Korupsi Taspen, Anggota DPR: Ini Harus Jadi Standar Penyelesaian Kasus
-
Jejak Intelektual Dwinanda Linchia Levi: Dosen Brilian Untag yang Tewas Misterius di Hotel
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!